IKLAN

Online Based Media Learning

Kamis, 25 September 2025

Point to Point dan Point to Multipoint Pada Jaringan Wireless

Infrastruktur jaringan berbasis wireless / nirkabel saat ini telah banyak digunakan dan menjadi salah satu pilihan untuk mendistribusikan akses internet ke client. Jika dilihat dari segi pendistribusian akses ke client, maka jaringan wireless bisa dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu point to point (PTP) dan point to multipoint (PTMP).

Penjelasan Point to Point (PTP)

Point to point adalah metode pendistribusian akses internet yang hanya melibatkan 2 site saja. Topologi point to point umumnya dipakai oleh ISP (Internet Service Provider) untuk mendistribusikan akses internet dari POP (Point of Presence) hanya ke satu pelanggan saja menggunakan radio wireless, syarat sebuah jaringan wireless dikatakan sebagai point to point adalah jika hanya terdapat 1 radio station saja yang terkoneksi ke access point.

Selain dipakai oleh ISP, metode pendistribusian akses internet secara point to point juga biasanya digunakan oleh sebuah perusahaan atau instansi untuk menghubungkan 2 kantor yang jaraknya cukup jauh dan tidak memungkinkan untuk dihubungkan menggunakan kabel (baik itu kabel UTP maupun Fiber Optic).

Kelebihan Point to Point (PTP)

  • Jaringan lebih stabil, hal ini karena access point hanya akan memancarkan sinyalnya ke satu station saja, sehingga throughput yang dihasilkan akan maksimal.

  • Bandwidth yang dialirkan melalui media wireless akan sepenuhnya diterima oleh satu station saja, karena alasan inilah mengapa point to point umumnya dipilih oleh ISP untuk menghandle customer dengan service dedicated.

  • Maintenance lebih mudah jika terjadi interferensi karena proses tuning channel tidak akan mengganggu link yang lain.

  • Cocok digunakan untuk kebutuhan jarak jauh karena umumnya antena yang dipakai yaitu tipe antena grid yang memiliki sudut pancaran lebih fokus ke satu titik saja.


Kekurangan Point to Point (PTP)

  • Biaya instalasi relatif lebih mahal karena radio access point hanya bisa dipakai oleh satu radio station (client) saja. Artinya, jika ada 10 client maka kita harus memasang 10 radio access point juga.

  • Semakin banyak radio access point yang dipasang pada sebuah POP, maka akan semakin tinggi potensi terjadinya interferensi (tabrakan frekuensi).

  • Point to point hanya bisa diterapkan pada jaringan radio wireless untuk menghubungkan antar site saja, tidak bisa dipakai untuk mengkoneksikan device end user langsung layaknya jaringan wifi.

Konfigurasi Point to Point:

Mode Bridge: (Server)
1. Buatlah sebuah interface bridge yang baru, berilah nama bridge1
Intreface >> + >> Bridge1 >> Apply >> OK

2. Masukkan ethernet ke dalam interface bridge
Bridge >> Tab Port >> +>> Interface=Ether1 >> Bridge=Bridge1 >> Apply >> OK
Bridge >> Tab Port >> +>> Interface=Wlan1 >> Bridge=Bridge1 >> Apply >> OK


3. Masukkan IP Address pada interface bridge1
IP >> Address >> + >> Address = 192.168.100.2/24 >> Interface = Bridge1 >> Apply >> OK

4. Selanjutnya adalah setting wireless interface.
Wireless >> Double Click Wlan Interface >> Pilih Tab Wireless >> Mode=Brigde >> Band=5GHz-A/N >> Channel Width=20/24MHz Ce >> Frequency=5745 >> SSID=SERVER TKJ >> Radio Name=SERVER TKJ >> Wireless Protocol=nstreme >> Frequency Mode=superchannel >> Country=no country set >> Instalation=outdoor >> Antena Gain=25 >> Apply >> OK

0 comments:

Posting Komentar

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR YANG BAIK