IKLAN

Online Based Media Learning

Konfigurasi Mikrotik Menggunakan Virtual Box

Langkah-Langkah konfigurasi Mikrotik :

Sistem Keamanan Jaringan Komputer

Keamanan jaringan adalah suatu cara atau suatu system yang digunakan untuk memberikan proteksi atau perlindungan pada suatu jaringan agar terhindar dari berbagai ancaman luar yang mampu merusak jaringan.

Setting VPN Menggunakan Paket Tracer

VPN adalah singkatan dari “Virtual Private Network”, merupakan suatu koneksi antara satu jaringan dengan jaringan lain secara pribadi melalui jaringan Internet (publik).

Softswitch

Softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telpon tetap;(PSTN), internet yang berbasis IP, kabel TV dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini..

Konfigurasi VoIP dan Analog Phone

Konfigurasi VoIP dan Analog Phone Menggunakan 2 Router..

Selasa, 19 Agustus 2025

Konfigurasi 3G/4G Service di Cisco Packet Tracer

Apa itu Cell Tower ?

Cell tower adalah sebuah perangkat yang terdapat pada aplikasi Cisco Packet Tracer kelompok Wireless Device. Cell tower secara real di lapangan adalah sebuah perangkat yang terpasang pada Tower yang memiliki port Coaxial untuk dapat dihubungkan ke perangkat Router maupun Server.

Fungsi dari Cell Tower

Fungsi dari Cell tower adalah untuk memancarkan sinyal 3G/4G yang akan diterima oleh perangkat lain dengan media udara (wireless), yang kemudian membawa beberapa layanan dari server yang terhubung dengannya seperti contoh layanan Internet, DHCP, Web Server dll.

Konfigurasi Cell Tower dengan Router dan DHCP Server

Di bawah ini adalah topologi yang saya buat secara sederhana yang terdiri dari Cell Tower, Central Officer Server, Router seri 2811, PC, Tablet dan Smartphone.

topologi cell tower dengan server dan router

 Berikut adalah tabel penjelasan konfigurasi IP dari topologi di atas.



tabel perencanaan IP addres
Tabel perencanaan IP address

Untuk menghubungkan antar perangkat diantaranya :
  1. PC ke Router menggunakan kabel jenis Cross-over
  2. Router ke Central Office Server (COS) menggunakan kabel jenis Cross-over
  3. Central Office Server ke Cell Tower menggunakan jenis kabel Coaxial.

Konfigurasi Router

Mari kita lakukan konfigurasi Router untuk memberikan IP address.
Silahkan klik Router kemudian pilih Tab CLI, ketikan perintah berikut :

Router>en
Router#conf  t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ex
Router(config)#int fa0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ex
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.252 192.168.1.2
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.252 192.168.2.1
Router#

Konfigurasi Central Office Server

Berikan IP address untuk Backbone port coaxial yang menuju Cell Tower

konfigurasi ip backbone
Konfigurasi ip backbone


Berikan IP address untuk Cell Tower port fa0/0 yang menuju ke Router

konfigurasi ip cell tower
Konfigurasi ip cell tower

Konfigurasi IP Backbone
Konfigurasi IP Backbone

Kemudian ubah nama Provider pada Tab Setting
setting nama provider
Setting nama provider

Konfigurasi Cell Tower

Untuk konfigurasi di Cell Tower lakukan perubahan nama provider, isi dengan nama provider yang sobat inginkan.

setting nama provider di cell tower
Setting nama provider di cell tower

Konfigurasi PC, Smartphone dan Tablet

Pengaturan PC

Untuk PC silahkan untuk memberikan IP address secara statis dengan IP yang terdapat pada tabel di atas. (berikut gambar pengisian)

konfigurasi IP pada PC
Konfigurasi IP pada PC


Pengaturan di Smartphone

Klik pada Menu 3G/4G Server, kemudian isi nama provider yang sama dengan yang di Center Office Server. Kemudian klik menu DHCP Refresh, bila di lihat dari gambar yang terceklis di bawah ini, IP yang didapatkan adalah 192.168.3.100 (artinya ini sudah sama network-nya dengan IP dari Center Office Server).

menghubungkan smarphone dengan cell tower
Menghubungkan smarphone dengan cell tower

Pengaturan di Tablet

Klik pada menu 3G/4G Server, kemudian isi nama provider, lanjutkan dengan megklik tombol DHCP Refresh, bila dilihat pada gambar di bawah IP yang didapatkan adalah 192.168.3.101

menghubungkan tablet dengan cell tower
Menghubungkan tablet dengan cell tower


Silahkan untuk melakukan pengecekan dengan perintah ping dari Smartphone atau Tabel ke beberapa IP perangkat lain, bila sudah repply maka sobat sudah berhasil melakukan konfigurasi. 

Selasa, 12 Agustus 2025

Perkembangan Teknologi Media Komunikasi Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

Jaringan Converged yang digunakan saat ini telah menyatukan berbagai jaringan telekomunikasi dengan bermacam layanan. Tentunya perkembangan teknologi komunikasi tersebut tidak akan menjadi seperti sekarang tanpa dukungan perkembangan teknologi pendukung komunikasi, yaitu perkembangan teknologi media komunikasi. Seperti yang kita ketahui bersama, media jaringan telekomunikasi terbagi atas media kabel dan nirkabel.

a. Media Nirkabel 3G/4G

3G singkatan dari third generation technology, sedangkan 4G singkatan dari fourth generation technology dengan huruf “G” mewakili kata generasi. 3G dan 4G adalah standar koneksi telepon seluler nirkabel (wireless cell phone). Standar tersebut ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU). Akan tetapi, perkembangan teknologi saat ini telah mulai pada generasi ke-5 atau 5G. Tabel 2.1 menunjukkan perbedaan perkembangan 3G/4G dan 5G.

b. Media Nirkabel VSAT
VSAT, singkatan dari Very Small Aperture Terminal, adalah sebuah koneksi internet menggunakan satelit. Prosesnya adalah data dikirim melalui perangkat jaringan, ditransmisikan menggunakan satelit,
kemudian dikirimkan kembali ke stasiun penerima. Satelit berfungsi sebagai repeater penguat sinyal. Perangkat VSAT terdiri atas perangkat luar ruangan (outdoor) dan perangkat dalam ruangan (indoor). Perangkat luar ruangan terdiri atas antena parabola/dish, Block Up Converter (BUC) yang digunakan sebagai Transmiter (TX) pengirim sinyal/data, dan Low Noise Block (LNB) yang digunakan sebagai Receiver (RX) penerima sinyal/data. Adapun perangkat dalam ruangan terdiri atas modem yang berfungsi mengubah sinyal baseband ke sinyal frekuensi menengah [intermediate frequency (IF)] dan sebaliknya.


Refleksi
1. Sebutkan dan jelaskan perkembangan teknologi jaringan seluler dari generasi pertama sampai saat ini.

c. Media Nirkabel Microwave Link

Microwave Link banyak digunakan untuk konektivitas di jaringan IP digital modern. Dengan kapasitas hingga 6 Gbps bahkan lebih, jaringan Microwave Link dapat memberikan bandwidth yang andal, hemat biaya, dan fleksibel, tanpa perlu gangguan dan penundaan yang disebabkan oleh penggalian jalur serat optik yang mahal. Jaringan Microwave adalah jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi sangat tinggi, yaitu microwave gelombang elektromagnetik. Microwave Link adalah alat yang digunakan untuk mengirimkan sinyal microwave data secara Point-to-Point dari satu titik yang disebut Base Transceiver Station (BTS) ke titik lainnya yang sering disebut Base Station Controller (BSC).

Terdapat beberapa komponen/perangkat keras yang digunakan untuk membangun jaringan Microwave. Perangkat tersebut terdiri atas perangkat luar ruangan dan perangkat dalam ruangan. Perangkat luar ruangan terdiri atas tower dan Outdoor Unit (ODU) yang berfungsi mengubah data dari Indoor Unit (IDU) menjadi sinyal Radio Frequency (RF). Perangkat dalam ruangan terdiri atas Indoor Unit (IDU) yang  berfungsi sebagai modem, mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog dan sebaliknya, selanjutnya sinyal tersebut dikirim ke Outdoor Unit (ODU) untuk diubah menjadi sinyal Radio Frequency (RF). Kabel yang digunakan adalah kabel coaxial yang dirancang untuk Microwave.

Perangkat Microwave Link 
Saluran Pada Microwave Link

Berikut ini beberapa saluran pada Microwave Link, saluran microwave dapat di bagi menjadi 3 kategori yaitu :
Long Haul
Long Haul memiliki frekuensi kerja 2-10GHz, dan pada kondisi iklim dan frekuensi yang normal dapat menempuh hingga rentang 45km - 80km. Frekuensi yang dipergunakan yaitu 2, 7, dan 10 GHz.
Medium Haul
Medium Haul memiliki frekuensi kerja 11-20GHz, panjang hop antara 40km dan 20km. Frekuensi yang digunakan adalah 13, 15, dan 18 GHz.
Short Haul
Short Haul menjangkau jarak paling pendek, dan bekerja pada jangkauan frekuensi tinggi (23-58 GHz). Frekuensi yang digunakan adalah 23, 26, 27, 38, 55 dan 58 GHz.


d. Media Kabel Fiber Optik
Media lainnya yang mendukung perkembangan teknologi jaringan Converged adalah media kabel fiber optik (serat optik). Keunggulan jenis kabel ini adalah memiliki kecepatan transfer data yang tinggi dan sangat stabil. Kabel fiber optik dapat diterapkan dalam jenis instalasi perumahan, Fiber to the Home (FTTH), atau juga koneksi antargedung, Fiber to the Building (FTTB), karena kabel ini dapat membawa layanan Triple Play, yaitu video (televisi), audio (telepon), dan internet dalam sebuah jalur kabel. 1) Jenis-Jenis Kabel Fiber Optik Kabel fiber optik merupakan komponen utama pada kegiatan instalasi Fiber Optik. Kabel fiber optik terbagi atas dua jenis berdasarkan pada mode transmisinya.

    a) Kabel Fiber Optik Single Mode
Fiber optik single mode memiliki sistem transmisi data berwujud cahaya yang di dalamnya    hanya terdapat sebuah indeks sinar tanpa terpantul yang merambat sepanjang media tersebut dibentangkan. Karena sinarnya tidak terpantul di dalam media optik tersebut, teknologi fiber optik single mode sedikit 
mengalami gangguan dalam perjalanannya. Single mode dari segi strukturnya adalah teknologi fiber optik yang bekerja dengan inti fiber yang sangat kecil dan berdiameter 8–10 mikron. Dengan ukuran inti fiber sekecil itu, cahaya yang dipancarkan hanya satu bentuk cahaya. Cahaya yang dapat dipancarkan adalah cahaya dengan panjang gelombang 1.310 atau 1.550 nanometer.

    b) Kabel Fiber Optik Multimode
Kabel fiber optik multimode memiliki kelebihan dan kekurangan akibat dari banyaknya sinyal cahaya yang berada di dalam media fiber optik. Sinar yang berada di kabel multimode berjumlah lebih dari satu indeks cahaya. Cahaya yang dibawanya akan mengalami pemantulan berkali-kali hingga sampai di tujuan akhirnya sehingga cahaya yang datang pada tujuan akan bias. Hal ini merupakan salah satu kelemahan kabel multimode.
Keuntungan teknologi multimode memungkinkan kita untuk menggunakan LED sebagai sumber cahaya, sedangkan teknologi single mode mengharuskan kita untuk menggunakan laser sebagai sumber cahaya. Hal yang perlu diketahui, LED merupakan komponen yang cukup murah sehingga perangkat yang berperan sebagai sumber cahayanya juga berharga murah. LED tidak kompleks dalam penggunaan dan penanganan, serta LED juga tahan lebih lama dibandingkan dengan laser. Tabel berikut ini menunjukkan karakteristik perbedaan kabel single mode dan multimode.

c) Karaklteristik Kabel Fiber Optik


d) Standardisasi Warna Kabel Fiber Optik


2) Bagian-Bagian Kabel Fiber Optik
Kabel fiber optik terdiri atas beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Berikut ini adalah beberapa bagian kabel fiber optik.


a) Inti (core cable): bagian inti fiber optik terbuat dari bahan kaca dengan diameter sangat kecil (sekitar 2 μm sampai dengan 50 μm). 
b) Cladding cable: bagian pelindung yang langsung menyelimuti fiber optik dengan ukuran cladding berdiameter 5 μm sampai dengan 250 μm. Cladding terbuat dari bahan silikon. Cladding juga berfungsi sebagai pemandu gelombang cahaya yang merefleksikan semua cahaya tembus kembali pada core.
c) Coating cable/buffer: lapisan coating ini terbuat dari bahan plastik yang elastis dan berfungsi sebagai lapisan pelindung dari semua gangguan fisik yang mungkin terjadi, seperti bending atau tekukan pada kabel.
d) Strength Member & Outer Jacket: lapisan strength member dan outer jacket merupakan bagian terluar dari fiber optik yang melindungi inti kabel dari berbagai gangguan fisik.

3. Kode Warna Fiber Optik Dan Tanda Pengenal Kabel



4. Kode Warna Fiber Optik

Kode warna terdapat pada coating dan loose tube nya. Dalam standar EIA / TIA-598, kode warna serat menentukan kode warna coating untuk jenis serat yang berbeda.Untuk kabel fiber optik jenis SCPT (single core per tube) dapat dengan mudah mengidentifikasinya dari warna coatingnya. Karena hanya terdiri dari satu core setiap satu warna tube.

Untuk jenis multicore, cara mengidentifikasi urutan serat optik adalah dengan melihat warna pada coating dan loose tubenya. Tergantung pda banyaknya loose tube. Misalnya serat ke 13 pada kabel kapasitas 6/12T (6 core 12 tube). Maka warna loose tubenya adalah Hijau dan warna core nya adalah Biru. Karena serat ke 13 berada pada tube ke 3 yaitu hijau. Warna coatingnya adalah biru karena berada pada serat pertama tube ke 3.


Kemudian bagaimana jika jumlah untaian core fiber optic lebih dari 12 helai core setiap tube? maka warna coating ke 13 sampai 24 adalah sama dengan warna helai ke 1 sampai 12 dengan tambahan strip hitam.


5. Tanda Pengenal Fiber Optik

Mungkin anda pernah menjumpai kode berikut pada kulit kabel fiber optik SMD-LT SS 6/3T 2Q . Apa artinya kode tersebut?

Kabel serat optik harus diberi tanda pengenal yang tidak mudah hilang yang tertera pada kulit kabel di sepanjang kabel. Adapun tanda pengenal tersebut meliputi:Nama pabrik pembuat
Tahun pembuatan
Tipe serat optic : SM : Single Mode
GI : Graded Indeks
SI : Step Indeks

4.Pemakaian kabel optik:D = Duct
A= Aerial
B= Buried
S= Submarine
I= Indoor

5.Jenis kabel Optik :LT = Lose Tube
SC = Slotted Core
Tb = Tight buffered

6.Struktur penguat:SS : Solid Steel Core
WS : Stranded Wire Steel
GRP : Glass Reinforced Plastic.

Panjang tanda pengenal kabel termasuk nama pabrik dan tahun pembuatan adalah satu meter. Contoh:

SMD-LT SS 6/3T 2Q adalah tanda pengenal kabel optik single mode untuk pemakaian duct dengan jenis loose tube , struktur penguatnya Solid State Core, kapasitas 6 core dengan 3 buah loose tube, dan mempuyai 2 quad kabel tembaga.








Setting Mikrotik Jaringan Lokal



1. Login ke MAC Address Router  melalui Winbox.
2. Identitas Route:
System >> Identity >> Nama Siswa>> Apply >> OK.

3. IP Address Router:
IP >> Address  

Static = + >> Address = IP ISP >> Interface = ether1 >> Apply >> OK.
Dynamic = DHCP Client >>  +  >> Interface = ether1 >> Appy >>OK.
+ >> Address = 192.168.20.1/24 >> Interface = ether2 >> Apply >> OK.

4. IP DNS:
IP >> DNS >> Servers = 8.8.8.8 , 8.8.4.4 >> Allow Remote Request >> Apply >> OK.

5. IP Firewall:
IP >> Firewall >> tab NAT >> + >> Chain = srcnat >> Out. Interface = ether1 >> Action = Masquerade >> Apply >> OK.

5. IP Router Gateway:
IP >> Routes >>  + >> Gateway >> Gateway ISP >> Apply >> OK

6. Tes Koneksi:
Klik New Terminal >> Ketik ping goolge.com

7. Koneksi Ether 2 ke laptop
Buka Network Connection >> Klik 2x Ethernet >> Klik Properties >> Klik 2x Internet protocol version 4 >> Pilih Use The Following IP address>> Isikan IP Address Sesuai Ether2 >> Klik OK


Sabtu, 02 Agustus 2025

Konfigurasi Akses Point

A. Acces Point (Titik Akses)

Memberikan titik akses terhadap suatu jaringan kepada klien. Berkomunikasi dengan dengan klien nirkabelnya, dengan jaringan berkabel, dan dengan AP lain.

B. Konfigurasi AP

1. Route Mode

2. Repeater Mode

3. Bride Mode

1. Route Mode
Route mode, atau mode perutean, mengacu pada cara router (perangkat jaringan) menentukan jalur terbaik untuk mengirimkan paket data dari satu jaringan ke jaringan lain. Fungsi utamanya adalah memastikan data mencapai tujuan yang dituju secara efisien dan efektif. Dalam konteks jaringan komputer, router menggunakan berbagai metode routing untuk mencapai tujuan ini.

Pengertian Route Mode (Mode Perutean):
Routing: adalah proses menentukan jalur terbaik untuk mengirimkan paket data dari sumber ke tujuan melalui jaringan.
Route mode: merujuk pada metode atau algoritma yang digunakan oleh router untuk memilih jalur terbaik tersebut.
Fungsi utama route mode adalah mengoptimalkan pengiriman data dengan memilih jalur yang paling efisien, menghindari kemacetan, dan memastikan data sampai ke tujuan dengan cepat.

Fungsi Route Mode:
1. Penentuan Jalur Terbaik:
Route mode memungkinkan router untuk memilih jalur terbaik berdasarkan berbagai faktor seperti kecepatan, ketersediaan, dan biaya.
2. Penyampaian Data Efisien:
Dengan memilih jalur yang optimal, route mode memastikan data dikirimkan dengan cepat dan efisien, menghindari kemacetan dan latensi.
3. Konektivitas Jaringan:
Route mode memungkinkan konektivitas antar jaringan yang berbeda, memungkinkan komunikasi dan pertukaran data antar jaringan yang terpisah.
4. Keamanan Jaringan:
Beberapa route mode juga dapat memberikan lapisan keamanan tambahan dengan memfilter lalu lintas yang mencurigakan atau mengenkripsi data yang ditransmisikan.
5. Fleksibilitas dan Skalabilitas:
Route mode memungkinkan jaringan untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi jaringan dan menambahkan perangkat baru tanpa mengganggu operasi yang sudah ada.

Jenis-Jenis Route Mode:
Ada dua jenis utama route mode:

Routing Statis:
Administrator jaringan secara manual mengonfigurasi jalur untuk setiap paket data. Ini cocok untuk jaringan kecil dengan topologi yang stabil.
Routing Dinamis:
Router secara otomatis menentukan jalur terbaik berdasarkan informasi yang diperoleh dari router lain. Ini lebih fleksibel dan cocok untuk jaringan besar dengan topologi yang sering berubah.

Kesimpulan:
Route mode adalah komponen penting dalam jaringan komputer, memastikan data dikirimkan secara efisien dan efektif. Dengan memilih jalur terbaik, route mode membantu menjaga konektivitas dan kinerja jaringan. Pemilihan jenis route mode yang tepat tergantung pada ukuran dan kompleksitas jaringan.

2. Repeater Mode

Repeater adalah perangkat jaringan yang berfungsi untuk menerima, memperkuat, dan mengirim ulang sinyal, baik itu sinyal nirkabel (seperti WiFi) maupun sinyal kabel, untuk memperluas jangkauan area koneksi. Dengan kata lain, repeater membantu mengatasi masalah sinyal lemah atau tidak terjangkau pada area yang luas.

Fungsi utama repeater meliputi:
Memperluas jangkauan sinyal:
Repeater memungkinkan sinyal untuk menjangkau area yang sebelumnya tidak terjangkau, seperti sudut-sudut rumah yang jauh dari router, atau area kantor yang luas.
Memperkuat sinyal yang lemah:
Jika sinyal WiFi atau jaringan lain melemah di area tertentu, repeater dapat memperkuat sinyal tersebut agar tetap stabil dan kuat.
Mengoptimalkan kinerja jaringan:
Dengan memperkuat dan memperluas jangkauan sinyal, repeater membantu meningkatkan kinerja keseluruhan jaringan, termasuk kecepatan transfer data dan stabilitas koneksi.
Mengurangi penggunaan kabel:
Dalam beberapa kasus, repeater dapat mengurangi kebutuhan akan kabel jaringan yang panjang untuk menghubungkan perangkat ke jaringan.
Menyediakan koneksi yang lebih stabil dan handal:
Dengan memperkuat dan memperluas jangkauan sinyal, repeater membantu mengurangi masalah koneksi terputus-putus dan memastikan koneksi yang lebih stabil dan handal.

Contoh Penerapan:
Di rumah:
Memperluas jangkauan sinyal WiFi di seluruh rumah, termasuk di lantai atas atau di sudut-sudut yang sulit dijangkau.
Di kantor:
Memastikan semua area kantor mendapatkan sinyal WiFi yang kuat, terutama di kantor yang luas atau dengan banyak sekat.
Di area terpencil:
Membantu memperluas jangkauan sinyal seluler atau WiFi di daerah yang sulit dijangkau oleh sinyal utama.
Dengan demikian, repeater adalah solusi yang efektif untuk mengatasi masalah jangkauan sinyal dan memastikan koneksi internet yang lebih baik di berbagai lingkungan.

3. WISP Mode

WISP Mode adalah singkatan dari Wireless Internet Service Provider Mode. Ini adalah mode kerja pada router atau access point yang memungkinkan perangkat tersebut untuk terhubung ke jaringan Wi-Fi lain secara nirkabel (biasanya dari penyedia internet atau hotspot) dan kemudian mendistribusikan koneksi internet tersebut ke perangkat lain seperti HP, laptop, dan lainnya.
Dengan kata lain, router dalam WISP Mode berfungsi sebagai penerima sinyal Wi-Fi dan pemancar ulang (repeater + router).

Kegunaan WISP Mode

Berbagi koneksi Wi-Fi publik

Misalnya di hotel, kafe, atau area publik yang hanya mengizinkan satu perangkat terkoneksi, kamu bisa gunakan WISP mode untuk berbagi ke lebih banyak perangkat.
Menguatkan sinyal Wi-Fi
Bisa digunakan untuk menangkap sinyal dari sumber Wi-Fi yang jauh (misalnya rumah tetangga yang memberi izin) dan memancarkannya ulang di rumah sendiri.
Menggunakan layanan ISP nirkabel
Cocok untuk wilayah yang tidak memiliki akses internet kabel dan hanya tersedia ISP berbasis Wi-Fi.
Membuat jaringan lokal pribadi

WISP mode tetap membuat jaringan lokal (LAN) pribadi dengan fitur keamanan (firewall, NAT, DHCP), walaupun internet berasal dari Wi-Fi luar.
 
Cara Kerja Singkat WISP Mode

Router terhubung ke jaringan Wi-Fi eksternal.
Router menerima koneksi internet dari Wi-Fi tersebut.
Router kemudian membuat jaringan Wi-Fi baru sendiri, dengan nama (SSID) dan kata sandi yang kamu tentukan.
Perangkat-perangkat kamu (HP, laptop, dsb.) terhubung ke jaringan baru ini, dan bisa mengakses internet.
 
Catatan
Tidak semua router memiliki fitur WISP mode.
Kualitas sinyal dari Wi-Fi sumber sangat memengaruhi kecepatan dan kestabilan internet.
Berbeda dari mode repeater biasa karena WISP membuat jaringan baru dengan IP lokal sendiri.

4. Bride Mode
Mode bridge pada router adalah pengaturan yang membuat router beroperasi seperti switch atau bridge, bukan sebagai router tradisional. Dalam mode ini, router meneruskan lalu lintas jaringan dalam segmen yang sama, bukan merutekannya antar jaringan yang berbeda. Fungsinya adalah untuk memperluas jangkauan jaringan, menghubungkan perangkat dalam satu segmen jaringan, dan meningkatkan kinerja jaringan dengan menghilangkan kebutuhan perutean antar segmen.

Mode Bridge vs. Mode Router:

Mode router tradisional membagi jaringan menjadi beberapa subnet, menetapkan alamat IP, mengelola lalu lintas, dan melakukan NAT. Mode bridge, sebaliknya, menonaktifkan fungsi-fungsi ini dan beroperasi pada lapisan jaringan yang lebih rendah, bertindak sebagai jembatan antara perangkat dalam jaringan yang sama.

Fungsi Utama:
Memperluas Jangkauan Jaringan: Mode bridge memungkinkan Anda menghubungkan perangkat ke jaringan yang sama tanpa perlu membuat subnet baru, sehingga jangkauan jaringan menjadi lebih luas.
Menghubungkan Perangkat: Mode ini memungkinkan perangkat dalam jaringan yang sama untuk berkomunikasi secara langsung, seolah-olah mereka terhubung ke switch yang sama.
Meningkatkan Kinerja: Dengan menghilangkan kebutuhan perutean, mode bridge dapat meningkatkan kinerja jaringan, terutama jika perangkat terhubung ke jaringan yang sama.

Contoh Penggunaan:
Mode bridge sering digunakan untuk: Menghubungkan dua atau lebih router dalam satu jaringan.
Memperluas jangkauan sinyal Wi-Fi tanpa membuat jaringan baru.
Menghubungkan perangkat seperti konsol game atau smart TV ke jaringan yang ada tanpa perlu konfigurasi router yang rumit.

Cara Kerja:
Dalam mode bridge, router menerima dan meneruskan paket data berdasarkan alamat MAC, bukan alamat IP. Router tidak melakukan fungsi perutean seperti yang dilakukan dalam mode router tradisional.

Secara singkat, mode bridge adalah cara untuk membuat router berfungsi sebagai jembatan antara perangkat dalam jaringan yang sama, memperluas jangkauan dan meningkatkan kinerja jaringan

C. Kartu Wireless

Komponen yang menyediakan koneksi antara peranti klien dengan jaringan.
Berfungsi sebagai modular radio pada titik akses, bridge, work-group bridge, USB adapter, PCi & ISA adapter.
Pengguna akhir (end-users) untuk dihubungkan ke layanan wireless LAN, mereka menginstal kartu wireless LAN (PCMCIA cards) pada notebook atau handheld computer. Sedangkan kartu ISA Wireless LAN dibutuhkan untuk komputer desktop.

Jenis Kartu Wireless

WLAN PCI CARD
WLAN PCMI CARD
CF, digunakan pada PDA dan hanya membutuhkan sedikit daya
USB, konektivitasnya sederhana, tidak membutuhkan daya tambahan selain yang dikirimkan melalui USB port pada komputer
PCI, dipasang didalam komputer dekstop atau server  









Sabtu, 19 Juli 2025

FTTH (Fiber to the Home)

Jaringan FTTH adalah layanan internet yang kabelnya langsung tersambung ke rumah kamu. Beda dengan internet dengan kabel tembaga biasa, FTTH pakai serat optik. Kecepatannya diklaim bisa sampai 1.000 kali lipat daripada internet dengan ADSL yang sudah jadul. Selain itu, kabel FTTH ini juga tidak gampang rusak oleh cuaca, jadi bakal lebih awet dan stabil. Secara keseluruhan, fiber optic FTTH adalah pilihan tepat buat kamu yang ingin merasakan internetan cepat di rumah tanpa gangguan.

Komponen Perangkat pada jaringan FTTH :
1. OLT ( Optical Line Terminal)
2. ODF (Optical Distribution Frame)
3. Feeders Cable
4. ODC (Oprical Distribution Cabinet)
5. Kabel Distribusi
6. ODP (Optical Distribution Point)
7. Drop Wire
8. OTP (Optical Termination Premise)
9. Kabel Indoor Fiber Optic (Patchcord)
10. ONT (Optical Network Terminal) / ONU (Optical Network Unit)

Cara Kerja Koneksi FTTH
1. FTTH menggunakan kabel serat optik sebagai infrastruktur utama untuk mentransmisikan data dari penyedia layanan ke pengguna akhir.
2. Kabel tersebut dipasang di rumah pengguna, biasanya terkubur dengan pipa khusus melintasi jalur bawah tanah atau menggantung di tiang listrik.
3. Proses selanjutnya, perangkat NID menghubungkan kabel serat optik dari jaringan utama dan kabel yang menuju ke rumah.
4. Setelah itu, kabel serat optik dari NID dihubungkan lagi ke ONT atau modem di dalam rumah.
5. Kemudian ONT terhubung ke router. Nah, mulai dari sinilah semua perangkat di rumah bisa mengakses internet.
 
Proses Pemasangan Jaringan FTTH
Langkah 1: Persiapan
Sebelum memulai instalasi, perlu memastikan dulu ketersediaan layanan buat rumah kamu. Hal yang dilakukan yaitu mengukur jarak antara titik distribusi dan rumah kamu, serta menentukan jalur kabel yang paling aman. Tidak lupa juga petugas menyiapkan peralatannya, mulai kabel serat optik, konektor, splitter, ONU, dll, untuk survei. 

Langkah 2: Pemasangan Kabel
Kalau hasil surveinya positif, barulah maju ke tahap selanjutnya: pemasangan kabel. harus hati-hati banget karena tahapan ini melibatkan penarikan kabel lewat tiang listrik. Kesalahan sedikit saja bisa bikin jaringan lain terganggu. 

Langkah 3: Splicing 
Ini adalah penyambungan kabel serat optik pakai alat khusus untuk menyatukan serat-seratnya dengan sempurna. Splicing bukan pekerjaan mudah. Kamu perlu menguasai metode splicing agar bisa melakukannya dengan benar. Setelah kabel tersambung, ujungnya dipasangi konektor. Proses ini namanya termination

Langkah 4: Pemasangan Splitter/ODP
Secara singkat, splitter adalah perangkat yang akan membagi sinyal serat optik ke beberapa saluran yang lebih kecil. Kamu mungkin pernah melihat kotaknya di tiang-tiang listrik yang menjadi titik distribusi. pemilihan splitter ini krusial karena harus mengikuti jumlah pelanggan di area tersebut dan kebutuhan kapasitas bandwidth. 

Langkah 5: Pengujian 
Pada tahap keempat, petugas akan melakukan pengujian terlebih dahulu terhadap serat optiknya. Tujuannya supaya pada tahap selanjutnya atau di kemudian hari tidak terjadi gangguan akibat kesalahan instalasi. 

Langkah 6: Pemasangan ONU
Apa itu ONU? Kepanjangannya, Optical Network Unit. Ini adalah perangkat untuk mengonversi sinyal serat optik menjadi sinyal listrik ke perangkat ONT alias modem. Catatan penting dalam pemasangan ONU: tempatnya harus mudah dijangkau dan terlindung dari cuaca buruk. 

Langkah 7: Terhubung ke Internet 
Seperti sudah dijelaskan pada proses kerja FTTH tadi, kamu butuh router supaya bisa internetan. Jadi, pada tahap terakhir ini, petugas akan menyambungkan kabel dari ONT ke router.

Rabu, 07 Mei 2025

Konfigurasi jaringan Fiber Optik 2

Alat dan Bahan :

1. Aplikasi Cisco Packet Tracer 
2. Laptop
Langkah-langkah mengkonfigurasi jaringan fiber optik di cisco :
1. Pertama buka aplikasi Cisco Packet Tracer 
2. Siapkan Komponen 1 router, 2 PC, 2 Laptop dan buat topologi seperti gambar dibawah ini :


Gambar 1.1 Topologi Jaringan Fiber Optik

3. Ubah port pada router, PC,Laptop dengan jenis port 1FGE, seperti gambar dibawah ini.
       Jangan lupa Tekan tombol ON ke OFF agar bisa mengganti Port tersebut.
Gambar 1.2 Pada Router 

Gambar 1.3 Pada Laptop

Gambar 1.4 Pada PC

4. Hubungkan PC dan Laptop ke Router menggunakan Kabel Fiber dan masukan ke port GigabitEthernet.
5. Atur Ip address di Router,PC dan Laptop. 
Gambar 1.5 Mengatur Ip di router 

    Rincian sebagai berikut :
GigabitEthernet0/0
Ip Address : 192.168.50.10
GigabitEthernet1/0
Ip Address : 192.168.60.10
GigabitEthernet2/0
Ip Address : 192.168.70.10
GigabitEthernet3/0
Ip Address : 192.168.80.10
PC0
Ip Address : 192.168.50.20
PC1
Ip Address : 192.168.60.20
Laptop0
Ip Address : 192.168.70.20
Laptop1
Ip Address : 192.168.80.20

Gateway PC dan Laptop Sama Semua Yaitu 192.168.50.10

6. Jika sudah dihubungkan dan kabel sudah berwarna hijau kita tinggal melakukan pengujian.

Klik PC/Laptop-Desktop-CommandPrompt
Gambar 1.6 Hasil Konfigurasi

Jika Gagal maka akan muncul Tulisan Request time out dan jika berhasil akan muncul tulisan TTL seperti gambar diatas.

Kesimpulan : Ketika hendak membuat Jaringan fiber optic di Cisco Packet Tracer yang harus diperhatikan adalah 
1. Mengganti Port dengan jenis Port yang sesuai yaitu 1FGE
2. Memakai Kabel Fiber 
3. Untuk Menghubungkannya masukan ke Port GigabitEthernet
4. Teliti dalam mengatur Ip address 

Minggu, 04 Mei 2025

Mengukur Loss dengan menggunakan OLS dan OPM

Mengukur Loss suatu peralatan pasive pada sistem komunkasi serat optik, sangat diperlukan. Karena untuk mengetahui karateristik dari alat tersebut, kegunaan mengukur loss pada peralatan pasive pada sistem komunikasi serat optik adalah, untuk ;

  1. Mengetahui apakah peralatan tersebut sesuai standard teknis untuk operasional.
  2. Mengetahui apakah peralatan tersebut mengalami gangguan teknis.
Alat yang digunakan adalah ;
Optical Light Source, yaitu suatu suatu alat yang berfungsi sebagai pemancar sinyal optik.Alat ini adalah memancarkan sinar LASER, dengan Class yang sudah ditetapkan oleh pabrik pembuatnya, pada umum ya menggunakan Laser Class-1 = -4 dBm dan Class-2 = 0 dBm. Pada OLS terdapat simbol radiasi LASER, yang menandakan bahwa dilarang menatap langsung sumber sinar LASER (adapter out/in) karena dapat mengakibatkan kerusakan retina mata.
 Pada OLS terdapat beberapa setting yaitu ; Lambda/ atau panjang gelombang :
  1. 850 nm digunakan untuk mengukur multimode
  2. 1310 nm digunakan untuk mengukur singlemode dengan jarak yang relatif pendek (10 km). 
  3. 1550 nm digunakan untuk mengukur single mode dengan jarak jauh backbone (diatas 10 km)
Setting Mode :
untuk mengukur fiber optic jenis singlemode gunakan CW = Continous Wave, sedangkan jenis Multimode guakan 270 Hz

Kamis, 13 Maret 2025

BAB VII Sistem Keamanan Jaringan ( Honeypot )

D. HoneyPOT

Honeypot sendiri menurut bahasa dalam kamus merriam webster artinya adalah sesuatu yang sangat menarik. Kemudian berkembang ketika istilah ini digunakan dalam istilah keamanan teknologi informasi, menjadi honeypot adalah sistem informasi yang terhubung dengan jaringan komputer yang digunakan sebagai umpan untuk memikat atau menjebak peretas atau hacker.


Dengan adanya sistem honeypot ini peretas menjadi terjebak di dalamnya. Sistem yang ada di dalamnya sama persis dengan sistem sebenarnya. Sehingga peretas bisa berfikir bahwa dia telah masuk ke dalam jaringan padahal tidak.
Fungsi Honeypot

Adapun fungsi dari honeypot adalah sebagai berikut:

1.Pengalih Perhatian

Honeypot sebagai media pengalih perhatian peretas terhadap sistem yang sebenarnya. Karena sistem honeypot dibuat mirip dengan sistem yang asli. Sehingga peretas berfikir telah berhasil masuk ke dalam sistem padahal belum.

2.Pendeteksi Serangan

Fungsi yang kedua sebagai pendeteksi serangan maksudnya adalah sistem honeypot telah diberi token atau sensor apabila terjadi serangan terhadap sistem tersebut maka sensor akan token akan mengirimkan pesan kepada administrator. Sehingga administrator jaringan akan mengambil tindakan penjegahan dan melindungi sistem dan jaringan.

3.Analisis Serangan

Fungsi yang ketiga adalah sebagai analisis serangan. Maksudnya adalah sistem honeypot dalam merekam jejak serangan yang terjadi, semua tercatat di dalam file log. Apa saja yang dilakukan peretas tercatat. Sehingga metode, teknik, dan tool apa yang digunakan untuk menyerang honeypot akan tercatat. Dengan demikian administrator keamanan akan mengantisipasi tindakan tindakan yang perlu dilakukan untuk pencegahan serangan berikutnya.

4.Prediksi Serangan

Fungsi yang ke empat yaitu sebagai prediksi serangan. Maksudnya adalah dengan adanya data serangan sebelumnya pada honeypot maka administrator keamanan bisa memprediksi serangan yang akan dilakukan. Sehingga administrator bisa mencegah dengan menutup celah dari keamanan yang ada di jaringan.

Klasifikasi Honeypot

Berdasarkan interaksinya sistem honeypot dibedakan menjadi 2 (dua) jenis. Yaitu honeypot low interaction dan honeypot high internaction. Berikut penjelasan dari keduanya beserta kelebihan dan kekurangannya.

a. Honeypot Low Interaction

Honeypot Low-Interaction atau honeypot interaksi rendah adalah jenis honeypot yang memberikan interaksi rendah kepada peretas. Karena sistem yang ada di dalamnya tidak benar benar mirip dengan sistem asli. Dalam honeypot jenis ini biasanya hanya terdiri dari beberapa layanan yang dibuat. sehingga penyerang hanya bisa memeriksa beberapa layanan saja seperti port yang terbuka dan layanan http saja.

Adapun Kelebihan dari jenis honeypot low-interaction adalah:
Mudah dalam penginstalan, konfigurasi, pengembangan, dan maintenance atau pemeliharaan.
Mampu membuat suatu layanan yang mirip dengan sistem asli seperti http, ftp, telnet dan lain lain.
Dapat berfungsi sebagai pendeteksi serangan, misal dalam proses scanning jaringan baik layanan maupun port.

Adapun kekurangan dari honeypot jenis low-interaction adalah:
Peretas bisa dengan cepat menemukan jaringan dan sistem utama karena layanan yang menjadi jebakan sangat sedikit.
Data yang akan menjadi bahan analisa oleh administrator keamanan jaringan sangat sedikit karena sedikitnya jejak yang ditinggalkan oleh penyerang.
Penyerang akan dengan mudah mengetahui sistem honeypot karena honeypot pun memberikan respon balasan ketika penyerang melakukan foot printing. Peratas yang berpengalaman akan menyadari apabila yang diserangnya adalah sistem honeypot bukan sistem yang sebenarnya.

b. Honeypot High Interaction

Honeypot High-Interaction adalah jenis honeypot yang memiliki sistem operasi tersendiri sehingga bisa bisa memberikan layanan full seperti sistem aslinya. Oleh karena ini honeypot ini dinamakan high interaction karena peratas atau penyerang bisa benar benar berinteraksi dengan target selayaknya sistem utama atau yang sebenarnya.

Kelebihan High interaction honeypot:
Sistem yang dibuat bisa sama persis dengan sistem utama. Oleh karena itu yang diserang seolah olah adalah sistem nyata yang dimiliki oleh sistem asli, misal sistem operasi, jaringan, layanan seperti http, (web), mail, ssh dan lain lain.
Terdapat sistem khusus dengan topologi jaringan tersendiri sehingga benar benar seperti jaringan dan sistem target.
Sistem bisa dikombinasikan dengan perlindungan router, filewall, intrusion detection system dan lain lain.
Sistem benar benar menjadi jebakan yang bagus karena benar benar mirip dengan sistem utama atau asli, sehingga administrator keamanan bisa mengambil banyak data dari jejak yang ditinggalkan oleh penyerang


Adapun kekurangan Kekurangan dari honeypot jenis High interaction :
Perlu Perencanaan dan implementasi yang lebih ekstra.
Membutuhkan pengawasan dan maintenance secara berkala.
Dapat menjadi ancaman karena sistem honeypot ini adalah sistem yang mirip dengan sistem utama, maka apabila honeypot bisa ditembus keamanannya sistem yang utama bisa juga ditembus jika tidak langsung di tutup celah yang ada.

Cara Kerja Honeypot

Sistem honeypot adalah sistem yang terisolasi dari sistem lainnya. Perlu diawasi dengan ketat, karena sistem ini penentu keamanan dari sistem utama. Siapapun tidak boleh berkomunikasi dengan sistem honeypot ini,karena siapapun yang tercatat berkomunikasi dan meninggalkan jejak maka bisa ditandai sebagai penyerang sistem. Oleh karena itu harus benar benar diawasi.

Jika dilihat dari perangkatnya sistem honeypot ini terdiri dari perangkat lunak yang membutuhkan perangkat keras, dimana didalam perangkat lunak terdapat mekanisme khusus untuk melakukan pencatatan aktifitas secara detil. Perangkat ini bisa menjadi perangkat yang menyatu dengan sistem utama atau terpisah tergantung apakah dari jenis low interaction atau high interaction.

Honeypot menjadi garda terdepan setelah firewall atau intrusion detectin tertembus. Sistem ini diletakkan sebelum server utama. Oleh karena itu, sebelum penyerang masuk ke dalam sistem utama maka dia akan masuk terlebih dahulu ke sistem honeypot. Kemudian sistem ini akan mencatat apapun jejak yang ditinggalkan oleh penyerang.

Jejak yang ditinggalkan tadi akan dipelajari oleh administrator keamanan untuk dianalisa. Kemudian menjadi informasi yang digunakan untuk mengamankan jaringan dan server utama. Karena dari data honeypot tadi terdapat pola serangan, target, dan pola pencarian celah keamanan sistem. Sehingga administrator keamanan bisa menutup celah tersebut.
Keuntungan Dan Kerugian Menggunakan Honeypot

Keuntungannya tentu saja dengan menggunakan honeypot bisa mendeteksi serangan peretas ke dalam sistem. Dari jejak yang tercatat di dalam honeypot administrator keamanan bisa mengetahui pola serangannya seperti apa, tool yang digunakan dan celah keamanan yang ada pada server utama. Sehingga kita bisa mengambil tindakan pencegahan dengan menutup celah keamanan tersebut.

Karena sudah lebih dahulu mengetahui pola serangan dan celah yang dimanfaatkan oleh penyerang makan sistem kita akan menjadi susah diserang dan menjadi lebih aman. Peretas juga akan berfikir 2 (dua) kali untuk menyerang sistem yang aman karen akan menghabiskan sumber daya, baik waktu, tenaga, fikiran, dan uang. Selain itu jika peretas terdeteksi dan diketahui identitasnya maka dia akan tertangkap.

Adapun kekurangan menggunakan honeypot yaitu ketika sistem honeypot dibuat benar benar mirip dengan sistem asli maka hacker akan dengan mudah untuk meretas masuk ke dalam sistem utama. Karena sudha tahu berul sistem perlindungannya seperti apa. Dan data yang ada juga sediit banyaj sudah terliaht oleh penyerang tersebut. Sehingga sistem honey pot benar banr pelru emndapt perhatian dari administartir kemanan agar dijaga dan konfigurasi semaksima mungkin.

Unsur Honeypot

Didalam honeypot terdapat unsur yang biasanya ada, ini adalah 5 unsur atau 5 elemen yang ada di dalam sebuah honeypot.

1.Monitoring / Logging Tools

Yaitu elemen untuk melakukan monitoring yang terjadi di dalam sistem.

2.Alerting Mechanism

Yaitu elemen untuk melakukan pemberitahuan ketika sistem honeypot diserang.

3.Keystroke Logger

Yaitu elemen untuk melakukan pencatatan terhadap jejak aktivitas yang ada di sistem honepot.

4.Packet Analyzer

Yaitu elemen untuk memberikan report atau laporan tentang apa saja yang sudah terjadi dalam periode tertentu.

5.Forensic Tool

Yaitu elemen sebagai tool pembantu dalam melakukan forensic.

Tool Honeypot

Berikut ini adalah contoh tool atau aplikasi yang bisa digunakan sebagai honeypot:

-.Specter
-.Google Hack Honeypot
-.Honey bot
-.Kojoney
-.HIHAT

Ruang Lingkup Honeypot

Ruang lingkup honeypot sendiri terbagi menjadi tiga aspek yaitu: honeypot, honeytoken, dan honeynet. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa honeypot adalah sistem yang digunakan sebagai pancingan untuk diserang oleh peretas. Yang selanjutnya adalah honeytoken. Honeytoken adalah istilah dimana pemilik infrastruktur atau administrator keamanan membuat sebua token atau kunci. Dimana token ini ini bisa berupa file, dokumen, user name dan lain lain.

Dimana jika token ini ada yang mengakses maka akan mengirimkan notifikasi kepada pemilik token. Sehingga segala aktivitas penyerang akan diketahui. Selanjutnya aspek honeynet, dimana honeynet merupakan kumpulan dari honeypot yang dapat dikonfigurasi menggunakan mesin virtual atau melalui jaringan internet.