IKLAN

Online Based Media Learning SMK Darul Ma'wa Plumpang

Konfigurasi Mikrotik Menggunakan Virtual Box

Langkah-Langkah konfigurasi Mikrotik :

Sistem Keamanan Jaringan Komputer

Keamanan jaringan adalah suatu cara atau suatu system yang digunakan untuk memberikan proteksi atau perlindungan pada suatu jaringan agar terhindar dari berbagai ancaman luar yang mampu merusak jaringan.

Setting VPN Menggunakan Paket Tracer

VPN adalah singkatan dari “Virtual Private Network”, merupakan suatu koneksi antara satu jaringan dengan jaringan lain secara pribadi melalui jaringan Internet (publik).

Softswitch

Softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telpon tetap;(PSTN), internet yang berbasis IP, kabel TV dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini..

Konfigurasi VoIP dan Analog Phone

Konfigurasi VoIP dan Analog Phone Menggunakan 2 Router..

Kamis, 20 November 2025

Pengertian VOIP Sejarah, Fungsi, Cara kerja, Kelebihan & Kekurangannya


VoIP merupakan salah satu bagian dari metode pengiriman suara menggunakan teknik packet voice. Metode packet voice yang lain adalah Voice over ATM dan Voice over Frame Relay. Semua jaringan packet voice menggunakan prasarana jaringan paket (packet network.

Di sisi jaringan paling luar (edge) terdapat komponen yang disebut “voice agent”. Tugas dari komponen ini adalah untuk merubah informasi suara dari telepon menjadi bentuk data yang dapat ditransmisikan pada jaringan paket. Jaringan kemudian akan mentransmisikan data ke voice agent yang terhubung dengan telepon tujuan.

Fungsi VoIP:

Signalling – Signalling berfungsi untuk menamkap jaringan yang dituju, sehingga dapat melakukan inisialisasi (penyampaian) pesan/percakapan.
Database Service – Layanan database adalah salah satu fungsiVoIP dalam mencari tujuan akhir/endpoint yang harus dituju, sekaligus sebagai penerjemah alamat yang biasanya digunakan dalam duajaringan yang berbeda.
Call Connect/Disconnect (Bearer Control) – Bearer Control memungkinkan si penerima panggilan dapat memutuskan panggilan/menerima panggilan.
Codecs Operations – Berguna sebagai coder ataupun decoderdalam pengubahan/transmitted suara menjadi sinyal digital/paket data ataupun sebaliknya.

Cara Kerja VoIP:

Prinsip kerja VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari speaker pada Komputer menjadi paket data digital, kemudian dari PC diteruskan melalui Hub/ Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui jaringan internet dan akan diterima oleh tempat tujuan melalui media yang sama. Atau bisa juga melalui melalui media telepon diteruskan ke phone adapter yang disambungkan ke internet dan bisa diterima oleh telepon tujuan.

Untuk Pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan secara digital yaitu sebelum dikirim data yang berupa sinyal analog diubah ke bentuk data digital dengan ADC (Analog to Digital Converter), kemudian ditransmisikan, dan di penerima dipulihkan kembali menjadi data analog dengan DAC (Digital to Analog Converter). Begitu juga dengan VoIP, digitalisasi voice dalam bentuk packets data, dikirimkan dan di pulihkan kembali dalam bentuk voice di penerima. Format digital lebih mudah dikendaika, dalam hal ini dapat dikompresi, dan dapat diubah ke format yang lebih baik dan data digital lebih tahan terhadap noise daripada analog.

Perbedaan VoIP Dengan PSTN

Jaringan telepon tradisional/PSTN menggunakan jaringan circuit switching, sedangkan VoIP menggunakan jaringan Packet Data.
Circuit Switching = Dikirimkan melalui satusaluran dan harus terhubung dulu ke operator.
Packet Data = Dikrimkan dengan memaketkan suara menjadi beberapa paket data dan dikirimkan secara terpisah, lalu akan kembali disatukan setelah sampai ke tujuan.
Teknologi VoIP memakan biaya yang lebih murah dan lebih efisien dalam berkomunikasi menggunakan suara.
VoIP menggunakan konektivitas jaringan internet – PSTN menggunakan kabel telpon.
PSTN masih bisa digunakan saat listrik padam.
Setiap melakukan panggilan VoIP hanyamembutuhkan sekitar 10 Kbps – PSTN membutuhkan 64 Kbps.

Protokol VoIP

TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol)
Merupakan sebuah protokol yang digunakan pada jaringan internet. Standarisasi diperlukan agar antar komputer terjadi kesepakatan tentang tatacara pengiriman dan penerimaan data sehingga data dapat dikirimkan dan diterima dengan benar. Protokol ini terdiri dari dua bagian besar, yaitu TCP dan UDP serta dibawah lapisan tsb ada protokol yang bernama IP.

Transmission Control Protocol (TCP)
Merupakan protokol yang menjaga reliabilitas hubungan komunikasi end- Mo-end. Konsep dasar cara kerja TCP adalah mengirim dan menerima segmen–segmen informasi dengan panjang data bervariasi pada suatu datagram internet. Dalam hubungan VoIP, TCP digunakan pada saat signaling, TCP digunakan untuk menjamin setup suatu panggilan pada sesi signaling. TCP tidak digunakan dalam pengiriman data suara karena pada komunikasi data VoIP penanganan data yang mengalami keterlambatan lebih penting daripada penanganan paket yang hilang.

User Datagram Protocol(UDP)
Merupakan salah satu protocol utama diatas IP, yang lebih sederhana dibandingkan dengan TCP. UDP digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. UDP digunakan pada VoIP pada pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus dan lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50% dari jumlah paket yang dikirimkan. Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat.

Internet Protocol (IP)
Internet Protocol didesain untuk interkoneksi sistem komunikasi komputer pada jaringan paket switched. Pada jaringan TCP/IP, sebuah komputer di identifikasi dengan alamat IP. Tiap-tiap komputer memiliki alamat IP yang unik, masing-masing berbeda satu sama lainnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kesalahan pada transfer data. Terakhir, protokol data akses berhubungan langsung dengan media fisik. Secara umum protokol ini bertugas untuk menangani pendeteksian kesalahan pada saat transfer data.

SIP (Session Initiation Protocol)
Yaitu protokol yang digunakan untuk inisiasi, modifikasi dan terminasi sesi komunikasi VoIP. SIP adalah protokol Open Standard yang dipublikasikan oleh IETF, RFC 2543 dan RFC 3261. Selain digunakan untuk negosiasi sesi komunikasi voice, SIP juga dapat digunakan untuk negosiasi sesi komunikasi data media lain seperti video dan text. Disebutkan sebagai hanya melakukan “negosiasi sesi komunikasi” adalah karena SIP merupakan signalling protocol, bukan media transfer protocol. Artinya SIP tidak menghantar data media (voice, video dan text), melainkan hanya melakukan negosiasi sesi komunikasi saja dan memanfaatkan protokol lain seperti RTP sebagai media transfer protocol.

H.323
VoIP dapat berkomunikasi dengan sistem lain yang beroperasi pada jaringan packet-switch. Untuk dapat berkomunikasi dibutuhkan suatu standarisasi sistem komunikasi yang kompatibel satu sama lain. Standar H.323 terdiri dari komponen, protokol, dan prosedur yang menyediakan komunikasi multimedia melalui jaringan packet-based. Bentuk jaringan packet-based yang dapat dilalui antara lain jaringan internet, Internet Packet Exchange (IPX)-based, Local Area Network (LAN), dan Wide Area Network (WAN). H.323 dapat digunakan untuk layanan – layanan multimedia seperti komunikasi suara (IP telephony), komunikasi video dengan suara (video telephony), dan gabungan suara, video dan data.

Komponen VoIP
Call Processing Server/IP PBX – IP PBX adalah perangkat switching packet data komunikasi telepon dan data berbasis teknologi Internet Protocol (IP). IP PBX dapat berjumlah 1 server ataupun lebih, harus disesuaikan dengan kebutuhan.
User-End Device – Perangkat yang digunakan guna mendukung pengoperasian VoIP yang didalamnya terdapat aplikasi yang bisa digunakan sebagai pengatur tambahan untuk konfigurasi VoIP. Contohnya : Handphone, Laptop dan IP Phone.
Media Gateway/Gatekeeper – Digunakan untuk berkomunikasi dengan VoIP Call Processing Server/ IP PBX dan komponen VoIP yang lain.
IP NetworkIP – Network/Jaringan berbasis IP digunakan sebagai infrastruktur jaringan dalam penggunaan VoIP.
 
Voice agent
Voice agent sangat menentukan kualitas suara yang ditransmikan pada jaringan VoIP. Terdapat dua komponen pada voice agent yang perlu diperhatikan, yaitu voice coding dan signalling di dalam jaringan VoIP

Voice Coding
Suara manusia dan semua suara yang bisa kita dengar, secara umum merupakan sinyal analog. PSTN mentransmisikan suara dalam bentuk sinyal digital karena transmisi sinyal analog memiliki banyak kelemahan.

PSTN merubah sinyal suara dari telepon diubah ke format digital yang disebut Pulse Code Modulation (PCM). PCM melakukan sampling sinyal analog dengan rate 8000 sample/detik dan tiap sample direpresentasikan dalam satu kode 8 bit. Dengan ini, untuk satu percakapan dibutuhkan satu kanal dengan kapasitas 64 Kbps. Salah satu pengembangan dari PCM yaitu ADPCM menggunakan pengkodean 4 bit untuk setiap sample sehingga membutuhkan kanal dengan kapasitas 32 Kbps untuk setiap percakapan.
Transmisi digital pada PSTN, baik menggunakan PCM maupun ADPCM harus dilakukan secara sinkron. Akibatnya walaupun tidak terdapat percakapan, selalu terdapat aliran data terus menerus pada kanal yang digunakan, padahal secara statistik 50 % waktu yang digunakan pada saat percakapan telepon merupakan silent period.
Untuk menghemat bandwidth, International Telephony Union (ITU) telah mengeluarkan beberapa standar baru untuk voice coding yang membutuhkan bandwidth lebih kecil. Voice coding tersebut antara lain :
¨ G.711 voice coding PCM dengan bandwidth 64 Kbps
¨ G.726 voice coding ADPCM dengan bandwidth 40, 32, 24, dan 16 Kbps
¨ G.728 voice coding dengan kompresi Code-Excited Linear-Predictive (CELP) dengan bandwidth 16 Kbps.
¨ G.729 voice coding dengan kompresi CELP dengan bandwidth 8 Kbps. Kualitas suara yang dihasilkan menyamai voice coding ADPCM dengan bandwidth 32 Kbps.
¨ G.723.1 yang dapat digunakan untuk kompresi percakapan maupun komponen audio pada aplikasi multimedia dengan bandwidth 5,3 dan 6,3 KBps. Standar ini merupakan komponen dari keluarga H.324.
Untuk melakukan perbandingan kualitas suara yang dihasilkan oleh voice coding diatas, dibuat satu pengukuran yang didasarkan pada skala Mean Opinion Score (MOS). Skala MOS memiliki rentang antara 0 (paling rendah) sampai dengan 5 (paling tinggi). Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


Compression Method Bit Rate (kbps) Processing Power (MIPS) Framing Size (ms)
MOS Score
G.711 PCM 64 0.34 0.125 4.1
G.726 ADPCM 32 14 0.125 3.85
G.728 LD-CELP 16 33 0.625 3.61
G.729 CS-ACELP 8 20 10 3.92
G.729 x2 Encoding 8 20 10 3.27
G.729 x3 Encoding 8 20 10 2.68
G.729a CS-ACELP 8 10.5 10 3.7
G.723.1 MPMLQ 6.3 16 30 3.9
G.723.1 ACELP 5.3 16 30 3.65


Dari tabel diatas, juga ditampilkan delay masing-masing voice coding. Delay menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan decoding dan encoding data menggunakan voice coding tersebut. Delay merupakan salah satu parameter yang harus diperhatikan sebelum kita memilih voice coding yang hendak digunakan karena transmisi suara sangat sensitif terhadap delay. Delay sendiri tidak mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan.

Kata-kata yang diucapkan oleh seseorang memiliki sebuah arti. Arti tersebut dapat terdistorsi apabila pada terdapat delay yang terlalu besar pada saat transmisi. Oleh karenanya jaringan transmisi yang dibuat harus mampu menyampaikan suara yang diucapkan pada saat dilakukan percakapan secara reliable, sinkron, dan sesuai dengan arti kata sebenarnya.

Signalling

Signalling merupakan bagian lain dari voice agent yang bertugas untuk melakukan inisialisasi percakapan. Jaringan VoIP ataupun packet voice application yang fungsional harus mampu menyediakan layanan dimana pemanggil cukup menggunakan mekanisme dialing yang ada untuk terhubung ke voice agent dan kemudian mampu dihubungkan ke telepon tujuan yang terhubung pada voice agent yang lain.

Terdapat dua model signalling pada jaringan packet voice :
¨ Transport model – Pada model ini, dua voice agent saling terhubung satu sama lain dalam konfigurasi point-to-point.
¨ Translate model – Pada model ini, sejumlah voice agent dapat terhubung ke jaringan yang mengerti metode signalling yang digunakan. Voice agent harus mampu melakukan mapping dari nomor telepon menjadi IP, Frame Relay, atau ATM address sesuai dengan teknologi yang digunakan melalui servis lain yang mampu menunjukkan voice agent yang terhubung ke nomor telepon tujuan.
Pada jaringan packet voice, signalling dibagi menjadi dua bagian : external dan internal. External signalling berhubungan dengan signalling antara telepon/PABX dengan voice agent. Sedangkan internal signalling berhubungan dengan signalling antar voice agent di dalam network cloud. Makalah ini hanya akan membahas internal signalling secara lebih spesifik.
Internal signalling harus mampu menyediakan dua kemampuan : kontrol koneksi dan informasi status koneksi. Kontrol koneksi digunakan untuk pembuatan jalur untuk transmisi data antar dua voice agent. Informasi status koneksi bertugas memberikan sinyal busy, ringing dan sebagainya. Untuk VoIP, standar H.323 telah disepakati untuk digunakan pada internal signalling.
H.323 merupakan standard yang dikembangkan oleh International Telephony Union (ITU) untuk transmisi traffic komunikasi multimedia pada jaringan intranet maupun packet network. H.323 mendefinisikan jaringan multimedia secara lengkap, mulai dari peralatan sampai protokol yang digunakan.
Arsitektur jaringan VoIP dengan internal signalling menggunakan standar H.323
Komponen-komponen dari standard H.323 yang digunakan pada jaringan VoIP antara lain :
1. H.323 Gateway
H.323 gateway digunakan sebagai gateway antara telepon (PSTN)/PABX dengan jaringan packet H.323. Gateway menyediakan interface ke PSTN, mengolah sinyal suara dan fax ke format paket yang dapat ditransmisikan di jaringan, dan melakukan komunikasi dengan gatekeeper untuk menjalankan fungsi Registration Admission Status (RAS) untuk routing paket ke tujuannya di dalam jaringan.
2. H.323 Gatekeeper
Gatekeeper digunakan untuk address resolving, menemukan IP address dari gateway yang dituju, dan mengatur bandwidth serta Quality of Service yang dibutuhkan. Gatekeeper mampu melakukan administrasi satu zona yang terdiri dari beberapa H.323 gateway.

Sejarah


Sejarah Perkembangan teknologi VoIP dimulai dari penemuan telepon pada tahun 1876 oleh Alexander Graham Bell. Kemudian dikembangkan lagi teknologi PSTN ( Public Switched Telephone Network ) yang sudah berkembang sampai sekarang. Beberapa tahun kemudian mulai berkembang teknologi yang baru. Pembuatan Personal Computer (PC) secara massal, system komunikasi telepon selular dan terakhir system berdasarkan jaringan internet yang memberikan layanan e-mail, Chat dan lain-lain.

Teknologi VoIP diperkenalkan setelah internet mulai berkembang sekitar tahun 1995. Pada mulanya kemampuan mengirimkan suara melalui internet hanya merupakan eksperimen dari beberapa orang atau perusahaan kecil. Ini dimulai dengan perusahaan seperti Vocaltech dan kemudian pada akhirnya diikuti oleh Microsoft dengan program Netmeeting-nya. Pada saat itu jaringan komputer internet masih sangat lambat. Di rumah-rumah (khususnya di Amerika) masih digunakan dial-up dengan kecepatan 36,6 Kbyte. Backbone Internet pun masih kecil. Aplikasi yang bersifat menghabiskan bandwidth, seperti misalnya suara atau video, masih sangat terbatas penggunaannya di pusat penelitian yang memiliki bandwidth besar.
Untuk di Indonesia komunitas pengguna / pengembang VoIP di masyarakat, berkembang di tahun 2000. Komunitas awal pengguna / pengembang VoIP adalah “VoIP Merdeka” yang dicetuskan oleh pakar internet Indonesia, Onno W. Purbo. Teknologi yang digunakan adalah H.323 yang merupakan teknologi awal VoIP. Sentral VoIP Merdeka di hosting di Indonesia Internet Exchange (IIX) atas dukungan beberapa ISP dan Asossiasi Penyelenggara Jaringan Internet (APJII).
Di tahun 2005, Anton Raharja dan tim dari ICT Center Jakarta mulai mengembangkan VoIP jenis baru berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Teknologi SIP merupakan teknologi pengganti H.323 yang sulit menembus proxy server. Di tahun 2006, infrastruktur VoIP SIP di kenal sebagai VoIP Rakyat.

Ada beberapa protokol yang menjadi penunjang jaringan VoIP, antara lain :
Di masa sekarang ini sudah banyak berkembang aplikasi–aplikasi yang berbasiskan VoIP, disini kita akan membahas beberapa aplikasi VoIP yang bisa digunakan, antara lain :

1. Skype
Skype adalah software aplikasi komunikasi suara berbasis IP melalui internet antara sesama pengguna Skype. Pada saat menggunakan Skype maka pengguna yang sedang online akan mencari pengguna Skype lainnya Lalu mulai membangun jaringan untuk menemukan pengguna-pengguna lainnya. Skype memiliki berbagai macam feature yang dapat memudahkan penggunanya. Skype juga dilengkapi dengan SkypeOut dan SkypeIn yang memungkinkan pengguna untuk berhubungan dengan pengguna telepon konvensional dan telepon selular.
Setiap pengguna Skype memiliki sebuah username dan sebuah password. Dan setiap username memiliki sebuah alamat e-mail yang teregistrasi. Untuk masuk ke sistem Skype, pengguna harus menyertakan pasangan username dan passwordnya. Jika pengguna lupa password tersebut maka Skype akan mengubahnya dan mengirimkan password yang baru ke alamat e-mail pengguna yang sudah teregistrasi.

2. Neetmeting
Aplikasi ini dikembangkan oleh Microsoft yang merupakan salah satu aplikasi yang mendukung VoIP dan juga Video Conference. Aplikasi ini menggunakan protocol H.323 untuk Video dan Audio Conference. Sama dengan aplikasi lainnya tetap memerlukan registrasi untuk mendapatkan user id dan password, agar bisa berkomunikasi dengan para pengguna netmeeting lainnya. Aplikasi ini sudah include didalam system windows 95 sampai windows XP.

3. X-Lite
X-Lite adalah sebuah aplikasi opensource pendukung VoIP yang menggunakan teknologi SIP(Session Initiation Protocol). X-Lite di kembangkan pertama sekali oleh CounterPath. ada 2 release yang telah dikeluarkan untuk aplikasi ini yang mempunyai perbedaan feature. X-Lite 2.0 digunakan untuk Macintosh dan Linux yang menggunakan X-Pro code base dan X-Lite 3.0 untuk windows yang menggunakan eveBeam code base. X-lite 2.0 hanya untuk suara saja sedangkan
X-Lite 3.0 sudah memiliki feature suara, video dan instant messaging atau media untuk chatting.

Security yang bisa diterapkan dalam VoIP
 
1. VoIP call private network
Kita dapat mendengarkan dengan jelas teman kita yang sedang berbicara dengan phone tradisional bila kita berada di dalam 1 ruangan yang sama., dari sini kita dapat simpulkan perlukah call privacy ?. VoIP adalah sebuah teknologi paket, menyerupai data packet seperti didalam LAN dan WAN. Paket suara dapat ditangkap oleh sebuah agent, ada beberapa cara untuk memecahkan problem ini, metode yang termudah adalah dengan me –route-kan voice traffic over dengan private network.
Hal yang paling utama adalah bahwa public internet tidak ada yang menjamin dari segi keamanannya dan reliabilitasnya. Ketika menggunakan kekuatan untuk route public internet perusahaan menggunakan IPSec VPNs untuk authentication dan encryption untuk melindungi dari sniffer. Penyadapan voice traffic di internet sangat mungkin tetapi sangat sulit, penangkapan dapat dilakukan didalam VoIP dengan cara memasang Radio shack, maka attacker dengan mudah akan menyadap VoIP call dan men-decode–kan.
Seorang network administrator harus mempunyai resource untuk proteksi terhadap VoIP di jarngan LAN, jika para karyawan perusahaan telah menggunakan softphone, komputer PC enable dengan voice capabilities, seorang admin dapat meng-install VPN client untuk keamanan dengan menggunakan end to end encrypted tunnel, tetapi jika tidak dilakukanpun bisa menggunakan IP handset.
 
2. Firewall dan Packetized Voice
Firewall dengan VoIP mempunyai relasi yang tidak selalu seirama, pada layanan real-time (real time service), VoIP berupaya menekan supaya tidak ada delay, tapi keadaan firewall harus memproses dulu VoIP packet yang dibebankan, maka bisa akan terjadi traffic flow. H.323 dan SIP mempercayakan kepada TCP untuk signaling dan call setup. Dan UDP untuk media paket. Dengan H.323 dan SIP firewall mengerti kapan port akan di open atau di close untuk VoIP traffic, port akan di open selama ada call.
Bagaimanapun juga VoIP akan menggunakan Real Time Protocol (RTP) untuk menyampaikan media paket., kelebihannya disini RTP dapat menggunakan berbagai port sembarang mulai dari 1024 sampai 65,5534. Masalah akan muncul juga jika terjadi pertambahan volume panggilan (call volume). Lacour (Netscreen) berpendapat bahwa voice traffic dapat mempengaruhi kinerja proses load di firewall, disini voice traffic dapat mengetahui voice packet dilakukan H.323 dan pesan dari SIP ( SIP messaging). Jika jumlah call bertambah banyak, firewall akan bekerja keras ( delaying packet) dan kualitas voice akan mengalami degradasi sekitar 50 – 100 millisecond.
Ukuran paket yang dikirimkan juga mempengaruhi performance firewall, ketika peralatan networking cukup comfortable dalam menangani paket yang besar, maka untuk menangani paket yang berukuran lebih kecil akan membuat kolaps, biasanya voice traffic berukuran antara 50 bytes – 200 bytes. Firewall bisa mendukung (support interface) 100Mbit/sec, akan tetapi CPU akan mengalami max outway sebelum 50 byte paket, jika kita merasa ternyata firewall tidak bisa cukup bagus dalam menjalankan jobnya, salah satu solusinya adalah tunnel voice traffic menggunakan IP Sec VPN tunnel, bagaimanapun ini juga memerlukan power di VPN gateway untuk menjamin bahwa enkripsi dan dekripsi tidak memberi kontribusi dal hal call latency.
 
3. VoIP Lockdown
Peralatan dengan IP PBX dan VoIP gateway ( semacam proxy SIP ). Posisi server ibarat hati yang rentan terhadap attack, contoh pada peralatan cisco ‘s windows based mudah terkena NIMDA worm. Sistem operasi rentan terhadap serangan, banyak virus yang dibuat untuk platform microsoft dari pada varian nya UNIX, pada pendekatan standart menggunakan locking down VoIP system antara lain seperti : Removing unnecesarry service untuk mereduksi attack vector , virus update dan isolasi terhadap VoIP server, ada yang lainnya lagi dengan cara scan ulang infrastruktur yang dimiliki, dicari kelemahannya lalu tata ulang arsitekturnya.
Seorang attacker dapat memasang program trojan horse di komputer pc tsb, maka voice network dapat terserang juga, untuk mencegah serangan data network, sebaiknya dipisahkan voice dan data via VLAN, dengan segmentasi yang tangguh, serangan terhadap data network tidak akan mempengaruhi voice traffic dan voice quality. Yang terakhir amankan gateway VoIP anda dari serangan virus.

Kelebihan dan Kelemahan Tekonologi VoIP

Keuntungan VoIP
Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Penekanan utama dari VoIP adalah biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah.
Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara. Berguna jika perusahaan sudah mempunyai jaringan. Jika memungkinkan jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. Tidak diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara.
Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa. Dengan majunya teknologi penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini menjadi sangat kecil. Teknik pemampatan data memungkinkan suara hanya membutuhkan sekitar 8kbps bandwidth.
Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada. Dengan adanya gateway bentuk jaringan VoIP bisa disambungkan dengan PABX yang ada dikantor. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan pesawat telepon biasa
Berbagai bentuk jaringan VoIP bisa digabungkan menjadi jaringan yang besar. Contoh di Indonesia adalah VoIP Rakyat.
Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal dari PC sambung ke telepon biasa, IP phone handset

Kelemahan dari VoIP
Kualitas suara tidak sejernih Telkom. Merupakan efek dari kompresi suara dengan bandwidth kecil maka akan ada penurunan kualitas suara dibandingkan jaringan PSTN konvensional. Namun jika koneksi internet yang digunakan adalah koneksi internet pita-lebar / broadband seperti Telkom Speedy, maka kualitas suara akan jernih – bahkan lebih jernih dari sambungan Telkom dan tidak terputus-putus.
Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara, jeda jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan menggunakan VoIP. Kecuali jika menggunakan koneksi Broadband (lihat di poin atas).
Regulasi dari pemerintah RI membatasi penggunaan untuk disambung ke jaringan milik Telkom.
Jika belum terhubung secara 24 jam ke internet perlu janji untuk saling berhubungan.
Jika memakai internet dan komputer di belakang NAT (Network Address Translation), maka dibutuhkan konfigurasi khusus untuk membuat VoIP tersebut berjalan
Tidak pernah ada jaminan kualitas jika VoIP melewati internet.
Peralatan relatif mahal. Peralatan VoIP yang menghubungkan antara VoIP dengan PABX (IP telephony gateway) relatif berharga mahal. Diharapkan dengan makin populernya VoIP ini maka harga peralatan tersebut juga mulai turun harganya.
Berpotensi menyebabkan jaringan terhambat/Stuck. Jika pemakaian VoIP semakin banyak, maka ada potensi jaringan data yang ada menjadi penuh jika tidak diatur dengan baik. Pengaturan bandwidth adalah perlu agar jaringan di perusahaan tidak menjadi jenuh akibat pemakaian VoIP.
Penggabungan jaringan tanpa dikoordinasi dengan baik akan menimbulkan kekacauan dalam sistem penomoran.

Sabtu, 15 November 2025

Rangkuman Materi

Konfigurasi Akses Poin ada 3
1. Route Mode
2. Repeater Mode
3. Bride Mode

Koneksi jaringan nirkabel (wireless connection) terbagi menjadi 2 tipe utama, yaitu:

1. Ad-Hoc (Peer-to-Peer)
Jenis koneksi langsung antar perangkat tanpa menggunakan access point atau router.
Setiap perangkat berfungsi sebagai pengirim dan penerima data secara langsung.
Contoh:
Dua laptop saling terhubung lewat fitur “Create Ad-Hoc Network”.

2. Infrastruktur (Infrastructure Mode)
Jenis koneksi yang menggunakan access point (AP) atau router sebagai pusat jaringan.
Semua perangkat terhubung ke AP agar dapat berkomunikasi satu sama lain dan ke internet.
Contoh:
Laptop dan smartphone terhubung ke Wi-Fi sekolah.

Definisi Jaringan Kabel dan Nirkabel

Definisi Jaringan Kabel

Jaringan kabel adalah sistem jaringan komputer yang menggunakan media fisik berupa kabel

Macam-macam Jaringan Kabel
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) – paling umum digunakan pada jaringan LAN.
Kabel STP (Shielded Twisted Pair) – memiliki pelindung tambahan untuk mengurangi gangguan elektromagnetik.
Kabel Koaksial (Coaxial Cable) – digunakan pada jaringan lama dan sistem CCTV.
Kabel Fiber Optik (Optical Fiber) – menggunakan cahaya untuk mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi dan jangkauan jauh.

Definisi Jaringan Nirkabel

Jaringan nirkabel (wireless network) adalah sistem jaringan komputer yang menghubungkan perangkat tanpa menggunakan kabel fisik, melainkan melalui gelombang radio, inframerah, atau sinyal mikro.

Macam-macam Jaringan Nirkabel

WLAN (Wireless Local Area Network)
– jaringan lokal tanpa kabel, contohnya Wi-Fi.
WPAN (Wireless Personal Area Network) – jaringan jarak dekat antar perangkat pribadi, seperti Bluetooth.
WMAN (Wireless Metropolitan Area Network) – mencakup area kota, contohnya WiMAX.
WWAN (Wireless Wide Area Network) – jaringan luas berbasis seluler seperti 4G dan 5G.

Pertanyaan : Mengapa sebagian besar jaringan di sekolah masih menggunakan kabel, padahal ada teknologi nirkabel yang lebih praktis?

Jawaban:
Karena jaringan kabel memiliki koneksi yang lebih stabil, cepat, dan aman dibandingkan jaringan nirkabel.

Langkah2 Instalasi jaringan kabel
a. Penyiapan Kabel
    Siapkan kabel UTP Kurang lebih 1 meter
b. Pemasangan Konektor RJ-45
    Potong ujung kabel ± 2 cm.
    Urutkan kabel sesuai standar warna T568B/ kabel Stright
    Urutan warna T568B:
        Putih Oranye
        Oranye
        Putih Hijau
        Biru
        Putih Biru
        Hijau
        Putih Coklat
        Coklat
    Jepit konektor menggunakan crimping tool.
c. Uji Koneksi
    Gunakan LAN tester untuk memastikan koneksi setiap pin tersambung sempurna.

Langkah2 Konfigurasi Wirelees Router
Buka Chrome Login Router melalui itotolink.net atau Ip Default Router
Masukkan Username dan password
Pada tampilan Easy Setup pilih WAN Type = DHCP Client
Isikan SSID = Nama Kelompok
Isikan Password = 123456789
Setelah itu Klik Apply


Konfigurasi Akses Point

A. Acces Point (Titik Akses)

Memberikan titik akses terhadap suatu jaringan kepada klien. Berkomunikasi dengan dengan klien nirkabelnya, dengan jaringan berkabel, dan dengan AP lain.

B. Konfigurasi AP

1. Route Mode

2. Repeater Mode

3. Bride Mode

1. Route Mode
Route mode, atau mode perutean, mengacu pada cara router (perangkat jaringan) menentukan jalur terbaik untuk mengirimkan paket data dari satu jaringan ke jaringan lain. Fungsi utamanya adalah memastikan data mencapai tujuan yang dituju secara efisien dan efektif. Dalam konteks jaringan komputer, router menggunakan berbagai metode routing untuk mencapai tujuan ini.

Pengertian Route Mode (Mode Perutean):
Routing: adalah proses menentukan jalur terbaik untuk mengirimkan paket data dari sumber ke tujuan melalui jaringan.
Route mode: merujuk pada metode atau algoritma yang digunakan oleh router untuk memilih jalur terbaik tersebut.
Fungsi utama route mode adalah mengoptimalkan pengiriman data dengan memilih jalur yang paling efisien, menghindari kemacetan, dan memastikan data sampai ke tujuan dengan cepat.

Fungsi Route Mode:
1. Penentuan Jalur Terbaik:
Route mode memungkinkan router untuk memilih jalur terbaik berdasarkan berbagai faktor seperti kecepatan, ketersediaan, dan biaya.
2. Penyampaian Data Efisien:
Dengan memilih jalur yang optimal, route mode memastikan data dikirimkan dengan cepat dan efisien, menghindari kemacetan dan latensi.
3. Konektivitas Jaringan:
Route mode memungkinkan konektivitas antar jaringan yang berbeda, memungkinkan komunikasi dan pertukaran data antar jaringan yang terpisah.
4. Keamanan Jaringan:
Beberapa route mode juga dapat memberikan lapisan keamanan tambahan dengan memfilter lalu lintas yang mencurigakan atau mengenkripsi data yang ditransmisikan.
5. Fleksibilitas dan Skalabilitas:
Route mode memungkinkan jaringan untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi jaringan dan menambahkan perangkat baru tanpa mengganggu operasi yang sudah ada.

Jenis-Jenis Route Mode:
Ada dua jenis utama route mode:

Routing Statis:
Administrator jaringan secara manual mengonfigurasi jalur untuk setiap paket data. Ini cocok untuk jaringan kecil dengan topologi yang stabil.
Routing Dinamis:
Router secara otomatis menentukan jalur terbaik berdasarkan informasi yang diperoleh dari router lain. Ini lebih fleksibel dan cocok untuk jaringan besar dengan topologi yang sering berubah.

Kesimpulan:
Route mode adalah komponen penting dalam jaringan komputer, memastikan data dikirimkan secara efisien dan efektif. Dengan memilih jalur terbaik, route mode membantu menjaga konektivitas dan kinerja jaringan. Pemilihan jenis route mode yang tepat tergantung pada ukuran dan kompleksitas jaringan.

2. Repeater Mode

Repeater adalah perangkat jaringan yang berfungsi untuk menerima, memperkuat, dan mengirim ulang sinyal, baik itu sinyal nirkabel (seperti WiFi) maupun sinyal kabel, untuk memperluas jangkauan area koneksi. Dengan kata lain, repeater membantu mengatasi masalah sinyal lemah atau tidak terjangkau pada area yang luas.

Fungsi utama repeater meliputi:
Memperluas jangkauan sinyal:
Repeater memungkinkan sinyal untuk menjangkau area yang sebelumnya tidak terjangkau, seperti sudut-sudut rumah yang jauh dari router, atau area kantor yang luas.
Memperkuat sinyal yang lemah:
Jika sinyal WiFi atau jaringan lain melemah di area tertentu, repeater dapat memperkuat sinyal tersebut agar tetap stabil dan kuat.
Mengoptimalkan kinerja jaringan:
Dengan memperkuat dan memperluas jangkauan sinyal, repeater membantu meningkatkan kinerja keseluruhan jaringan, termasuk kecepatan transfer data dan stabilitas koneksi.
Mengurangi penggunaan kabel:
Dalam beberapa kasus, repeater dapat mengurangi kebutuhan akan kabel jaringan yang panjang untuk menghubungkan perangkat ke jaringan.
Menyediakan koneksi yang lebih stabil dan handal:
Dengan memperkuat dan memperluas jangkauan sinyal, repeater membantu mengurangi masalah koneksi terputus-putus dan memastikan koneksi yang lebih stabil dan handal.

Contoh Penerapan:
Di rumah:
Memperluas jangkauan sinyal WiFi di seluruh rumah, termasuk di lantai atas atau di sudut-sudut yang sulit dijangkau.
Di kantor:
Memastikan semua area kantor mendapatkan sinyal WiFi yang kuat, terutama di kantor yang luas atau dengan banyak sekat.
Di area terpencil:
Membantu memperluas jangkauan sinyal seluler atau WiFi di daerah yang sulit dijangkau oleh sinyal utama.
Dengan demikian, repeater adalah solusi yang efektif untuk mengatasi masalah jangkauan sinyal dan memastikan koneksi internet yang lebih baik di berbagai lingkungan.

3. WISP Mode

WISP Mode adalah singkatan dari Wireless Internet Service Provider Mode. Ini adalah mode kerja pada router atau access point yang memungkinkan perangkat tersebut untuk terhubung ke jaringan Wi-Fi lain secara nirkabel (biasanya dari penyedia internet atau hotspot) dan kemudian mendistribusikan koneksi internet tersebut ke perangkat lain seperti HP, laptop, dan lainnya.
Dengan kata lain, router dalam WISP Mode berfungsi sebagai penerima sinyal Wi-Fi dan pemancar ulang (repeater + router).

Kegunaan WISP Mode

Berbagi koneksi Wi-Fi publik

Misalnya di hotel, kafe, atau area publik yang hanya mengizinkan satu perangkat terkoneksi, kamu bisa gunakan WISP mode untuk berbagi ke lebih banyak perangkat.
Menguatkan sinyal Wi-Fi
Bisa digunakan untuk menangkap sinyal dari sumber Wi-Fi yang jauh (misalnya rumah tetangga yang memberi izin) dan memancarkannya ulang di rumah sendiri.
Menggunakan layanan ISP nirkabel
Cocok untuk wilayah yang tidak memiliki akses internet kabel dan hanya tersedia ISP berbasis Wi-Fi.
Membuat jaringan lokal pribadi

WISP mode tetap membuat jaringan lokal (LAN) pribadi dengan fitur keamanan (firewall, NAT, DHCP), walaupun internet berasal dari Wi-Fi luar.
 
Cara Kerja Singkat WISP Mode

Router terhubung ke jaringan Wi-Fi eksternal.
Router menerima koneksi internet dari Wi-Fi tersebut.
Router kemudian membuat jaringan Wi-Fi baru sendiri, dengan nama (SSID) dan kata sandi yang kamu tentukan.
Perangkat-perangkat kamu (HP, laptop, dsb.) terhubung ke jaringan baru ini, dan bisa mengakses internet.
 
Catatan
Tidak semua router memiliki fitur WISP mode.
Kualitas sinyal dari Wi-Fi sumber sangat memengaruhi kecepatan dan kestabilan internet.
Berbeda dari mode repeater biasa karena WISP membuat jaringan baru dengan IP lokal sendiri.

4. Bride Mode
Mode bridge pada router adalah pengaturan yang membuat router beroperasi seperti switch atau bridge, bukan sebagai router tradisional. Dalam mode ini, router meneruskan lalu lintas jaringan dalam segmen yang sama, bukan merutekannya antar jaringan yang berbeda. Fungsinya adalah untuk memperluas jangkauan jaringan, menghubungkan perangkat dalam satu segmen jaringan, dan meningkatkan kinerja jaringan dengan menghilangkan kebutuhan perutean antar segmen.

Mode Bridge vs. Mode Router:

Mode router tradisional membagi jaringan menjadi beberapa subnet, menetapkan alamat IP, mengelola lalu lintas, dan melakukan NAT. Mode bridge, sebaliknya, menonaktifkan fungsi-fungsi ini dan beroperasi pada lapisan jaringan yang lebih rendah, bertindak sebagai jembatan antara perangkat dalam jaringan yang sama.

Fungsi Utama:
Memperluas Jangkauan Jaringan: Mode bridge memungkinkan Anda menghubungkan perangkat ke jaringan yang sama tanpa perlu membuat subnet baru, sehingga jangkauan jaringan menjadi lebih luas.
Menghubungkan Perangkat: Mode ini memungkinkan perangkat dalam jaringan yang sama untuk berkomunikasi secara langsung, seolah-olah mereka terhubung ke switch yang sama.
Meningkatkan Kinerja: Dengan menghilangkan kebutuhan perutean, mode bridge dapat meningkatkan kinerja jaringan, terutama jika perangkat terhubung ke jaringan yang sama.

Contoh Penggunaan:
Mode bridge sering digunakan untuk: Menghubungkan dua atau lebih router dalam satu jaringan.
Memperluas jangkauan sinyal Wi-Fi tanpa membuat jaringan baru.
Menghubungkan perangkat seperti konsol game atau smart TV ke jaringan yang ada tanpa perlu konfigurasi router yang rumit.

Cara Kerja:
Dalam mode bridge, router menerima dan meneruskan paket data berdasarkan alamat MAC, bukan alamat IP. Router tidak melakukan fungsi perutean seperti yang dilakukan dalam mode router tradisional.

Secara singkat, mode bridge adalah cara untuk membuat router berfungsi sebagai jembatan antara perangkat dalam jaringan yang sama, memperluas jangkauan dan meningkatkan kinerja jaringan

C. Kartu Wireless

Komponen yang menyediakan koneksi antara peranti klien dengan jaringan.
Berfungsi sebagai modular radio pada titik akses, bridge, work-group bridge, USB adapter, PCi & ISA adapter.
Pengguna akhir (end-users) untuk dihubungkan ke layanan wireless LAN, mereka menginstal kartu wireless LAN (PCMCIA cards) pada notebook atau handheld computer. Sedangkan kartu ISA Wireless LAN dibutuhkan untuk komputer desktop.

Jenis Kartu Wireless

WLAN PCI CARD
WLAN PCMI CARD
CF, digunakan pada PDA dan hanya membutuhkan sedikit daya
USB, konektivitasnya sederhana, tidak membutuhkan daya tambahan selain yang dikirimkan melalui USB port pada komputer
PCI, dipasang didalam komputer dekstop atau server  









Kamis, 13 November 2025

Definisi Jaringan Kabel dan Nirkabel

 a. Definisi jaringan kabel

Jaringan kabel adalah sistem jaringan komputer yang menggunakan media fisik berupa kabel untuk menghubungkan antar perangkat seperti komputer, switch, router, dan server agar dapat saling bertukar data. Jaringan ini mengandalkan kabel sebagai jalur transmisi utama untuk mengirimkan sinyal secara stabil dan cepat.


b. Macam-macam jaringan kabel

  1. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) – paling umum digunakan pada jaringan LAN.

  2. Kabel STP (Shielded Twisted Pair) – memiliki pelindung tambahan untuk mengurangi gangguan elektromagnetik.

  3. Kabel Koaksial (Coaxial Cable) – digunakan pada jaringan lama dan sistem CCTV.

  4. Kabel Fiber Optik (Optical Fiber) – menggunakan cahaya untuk mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi dan jangkauan jauh.


c. Definisi jaringan nirkabel
Jaringan nirkabel (wireless network) adalah sistem jaringan komputer yang menghubungkan perangkat tanpa menggunakan kabel fisik, melainkan melalui gelombang radio, inframerah, atau sinyal mikro. Jaringan ini memungkinkan mobilitas tinggi dan kemudahan akses di berbagai lokasi.


d. Macam-macam jaringan nirkabel

  1. WLAN (Wireless Local Area Network) – jaringan lokal tanpa kabel, contohnya Wi-Fi.

  2. WPAN (Wireless Personal Area Network) – jaringan jarak dekat antar perangkat pribadi, seperti Bluetooth.

  3. WMAN (Wireless Metropolitan Area Network) – mencakup area kota, contohnya WiMAX.

  4. WWAN (Wireless Wide Area Network) – jaringan luas berbasis seluler seperti 4G dan 5G.


Pertanyaan Pemantik dan Jawaban

1. Mengapa sebagian besar jaringan di sekolah masih menggunakan kabel, padahal ada teknologi nirkabel yang lebih praktis?

Jawaban:
Karena jaringan kabel memiliki koneksi yang lebih stabil, cepat, dan aman dibandingkan jaringan nirkabel. Selain itu, kabel lebih sedikit mengalami gangguan sinyal dan cocok untuk jaringan dengan banyak komputer seperti di laboratorium.


2. Apa dampak yang terjadi jika kabel jaringan pada laboratorium komputer terputus atau rusak?

Jawaban:
Koneksi antar komputer akan terputus, data tidak dapat dikirim atau diterima, dan akses internet menjadi terganggu. Jika kabel utama rusak, seluruh jaringan bisa berhenti berfungsi.


3. Bagaimana cara perangkat bisa saling terhubung tanpa kabel?

Jawaban:
Perangkat dapat saling terhubung melalui gelombang radio atau sinyal elektromagnetik, yang dipancarkan oleh perangkat seperti Access Point, Router, atau Modem Wi-Fi. Sinyal ini memungkinkan komunikasi tanpa media fisik seperti kabel.


4. Menurut kalian, jaringan kabel atau nirkabel mana yang lebih efisien digunakan di rumah dan di kantor? Mengapa?

Jawaban:

  • Di rumah: Jaringan nirkabel (Wi-Fi) lebih efisien karena praktis dan mendukung mobilitas.

  • Di kantor atau laboratorium: Jaringan kabel lebih efisien karena stabilitas koneksi dan keamanan data lebih tinggi.


5. Apa hubungan antara kecepatan internet dan jenis jaringan yang digunakan?

Jawaban:
Jenis jaringan memengaruhi kecepatan transmisi data. Kabel fiber optik atau UTP mendukung kecepatan tinggi dan stabil, sedangkan jaringan nirkabel lebih bergantung pada jarak, interferensi sinyal, dan jumlah pengguna.


6. Mengapa kabel UTP banyak digunakan dibanding jenis kabel lainnya?

Jawaban:
Karena mudah dipasang, murah, dan memiliki kecepatan tinggi untuk jaringan lokal (LAN). Kabel UTP juga tersedia dalam berbagai kategori yang sesuai dengan kebutuhan bandwidth.


7. Bagaimana gelombang radio bisa menggantikan fungsi kabel dalam mengirimkan data?

Jawaban:
Gelombang radio dapat membawa sinyal data melalui udara. Perangkat penerima (seperti laptop atau smartphone) menangkap sinyal tersebut dan mengubahnya kembali menjadi data digital yang dapat dibaca.


8. Mengapa pengujian koneksi penting dilakukan setelah pemasangan jaringan?

Jawaban:
Untuk memastikan semua kabel dan perangkat terpasang dengan benar serta tidak ada kesalahan pada konektor, konfigurasi, atau sinyal jaringan. Pengujian juga membantu mendeteksi masalah lebih awal.


9. Mengapa perawatan jaringan harus dilakukan secara berkala?

Jawaban:
Agar jaringan tetap berfungsi optimal, mencegah kerusakan perangkat, serta menjaga keamanan data dari ancaman seperti virus atau peretasan.


10. Apa akibatnya jika firmware perangkat jaringan tidak pernah diperbarui?

Jawaban:
Perangkat bisa menjadi rentan terhadap serangan keamanan, mengalami bug, dan tidak kompatibel dengan perangkat baru, sehingga menurunkan performa jaringan.

Peta Konsep : Instalasi Jaringan Kabel dan Nirkabel

 

1. Jaringan Kabel

  • Jenis Kabel

    • UTP (Unshielded Twisted Pair)

    • STP (Shielded Twisted Pair)

    • Coaxial

    • Fiber Optik

  • Kelebihan

    • Stabil, tahan interferensi, kecepatan tinggi

  • Kekurangan

    • Pemasangan rumit, mobilitas rendah

  • Topologi

    • Star, Bus, Ring


2. Jaringan Nirkabel (Wireless)

  • Jenis Jaringan

    • WLAN (Wi-Fi)

    • WPAN (Bluetooth)

    • WWAN (Seluler/Hotspot)

  • Perangkat Utama

    • Access Point

    • Wireless Router

    • Antena

  • Kelebihan

    • Mobilitas tinggi, instalasi mudah

  • Kekurangan

    • Rentan gangguan sinyal, keamanan data


3. Peralatan Pendukung

  • Crimping Tool

  • LAN Tester

  • RJ-45 Connector

  • Switch / Hub

  • Router

  • Modem

  • Obeng, tang potong, label kabel


4. Pemasangan

  • Tahapan

    • Perencanaan topologi

    • Penarikan kabel / penempatan AP

    • Pemasangan konektor

    • Konfigurasi perangkat jaringan

    • Pengujian koneksi

  • Standar

    • Mengacu pada TIA/EIA-568


5. Pengukuran

  • Alat Ukur

    • LAN Tester

    • Cable Certifier

    • Wi-Fi Analyzer

  • Parameter

    • Kecepatan transfer

    • Konektivitas

    • SNR (Signal to Noise Ratio)

    • Latency


6. Perawatan

  • Pemeriksaan rutin koneksi dan kabel

  • Membersihkan perangkat jaringan

  • Pembaruan firmware/router

  • Mengganti kabel rusak

  • Backup konfigurasi jaringan

Konfigurasi IPPhone dengan IP Communicator

 


Router 2811
Switch 2960
IP Phone
PC PT


Konfigurasi pada SW1


SW1>en
SW1#conf t
SW1(config)#int range fa 0/1-24
SW1(config-if-range)#switchport voice vlan 1
SW1(config-if-range)#ex


Konfigurasi DHCP pada R1 :

R1>en
R1#conf t
R1(config)#ip dhcp pool voice
R1(dhcp-config)#network 192.168.100.0 255.255.255.0
R1(dhcp-config)#default-router 192.168.100.1
R1(dhcp-config)#option 150 ip 192.168.100.1
R1(dhcp-config)#ex
R1(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.100.1


option 150 maksudnya adalah ip TFTP Server, TFTP Server itu server yang menyimpan konfigurasi dalam hal ini yang menyman konfigurasi dial-number adalah R1 maka command nya option 150 ip 192.168.10.1, dengan 192.168.10.1 adalah IP R1

Konfigurasi IP Address pada R1 :

R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.100.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#ex


Konfigurasi Telphony Service pada R1 :

R1(config)#telephony-service
R1(config-telephony)#max-ephone 4
R1(config-telephony)#max-dn 4
R1(config-telephony)#ip source-address 192.168.100.1 port 2000
R1(config-telephony)#auto assign 1 to 4
R1(config-telephony)#ex
R1(config)#ephone-dn 1
R1(config-ephone-dn)#number 10011
R1(config-ephone-dn)#ex
R1(config)#ephone-dn 2
R1(config-ephone-dn)#number 10022
R1(config-ephone-dn)#ex
R1(config)#ephone-dn 3
R1(config-ephone-dn)#number 10033
R1(config-ephone-dn)#ex
R1(config)#ephone-dn 4
R1(config-ephone-dn)#number 10044
R1(config-ephone-dn)#ex

ip source address : perintah untuk membuat sumber telephony service
max-dn : maksimal dial number/nomor telepon nya
max-ephone: maksimal IP_Phone atau perangkat voip yang dapat didaftarkan
auto assign : command untuk memberikan dial-number secara automatis kepada IP_Phone atau perangkat VOIP lainya



Konfigurasi pada SW2

SW2>en
SW2#conf t
SW2(config)#int range fa 0/1-24
SW2(config-if-range)#switchport voice vlan 1
SW2(config-if-range)#ex


Konfigurasi DHCP pada R2 :

R2>en
R2#conf t
R2(config)#ip dhcp pool voice
R2(dhcp-config)#network 192.168.200.0 255.255.255.0
R2(dhcp-config)#default-router 192.168.200.1
R2(dhcp-config)#option 150 ip 192.168.200.1
R2(dhcp-config)#ex
R2(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.200.1


option 150 maksudnya adalah ip TFTP Server, TFTP Server itu server yang menyimpan konfigurasi dalam hal ini yang menyman konfigurasi dial-number adalah R2 maka command nya option 150 ip 192.168.20.1, dengan 192.168.20.1 adalah IP R2

Konfigurasi IP Address pada R2 :

R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#ip address 192.168.200.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#ex


Konfigurasi Telphony Service pada R2 :

R2(config)#telephony-service
R2(config-telephony)#max-ephone 4
R2(config-telephony)#max-dn 4
R2(config-telephony)#ip source-address 192.168.200.1 port 2000
R2(config-telephony)#auto assign 1 to 4
R2(config-telephony)#ex
R2(config)#ephone-dn 1
R2(config-ephone-dn)#number 20011
R2(config-ephone-dn)#ex
R2(config)#ephone-dn 2
R2(config-ephone-dn)#number 20022
R2(config-ephone-dn)#ex
R2(config)#ephone-dn 3
R2(config-ephone-dn)#number 20033
R2(config-ephone-dn)#ex
R2(config)#ephone-dn 4
R2(config-ephone-dn)#number 20044
R2(config-ephone-dn)#ex

ip source address : perintah untuk membuat sumber telephony service
max-dn : maksimal dial number/nomor telepon nya
max-ephone: maksimal IP_Phone atau perangkat voip yang dapat didaftarkan
auto assign : command untuk memberikan dial-number secara automatis kepada IP_Phone atau perangkat VOIP lainya

Menghubungkan R1 dan R2

Konfigurasi IP Address pada R1 :
R1(config)#int fa0/1
R1(config-if)#ip address 100.100.10.1 255.255.255.252
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#ex


Konfigurasi IP Address pada R2 :

R2(config)#int fa0/1
R2(config-if)#ip address 100.100.10.2 255.255.255.252
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#ex


Konfigurasi Dial-Peer pada R1 :

R1(config)#dial-peer voice 1 voip
R1(config-dial-peer)#session target ipv4:100.100.10.2
R1(config-dial-peer)#destination-pattern 2....
R1(config-dial-peer)#ex


Konfigurasi Dial-Peer pada R2 :

R2(config)#dial-peer voice 2 voip
R2(config-dial-peer)#session target ipv4:100.100.10.1
R2(config-dial-peer)#destination-pattern 1....
R2(config-dial-peer)#ex


Maksud dari perintah ini adalah jika ada IP_Phone dibawah router ini yang ingin dial dengan dial-number(nomor telepon) yang destination prefix nya 20.. maka akan diarahkan ke100.100.10.2, 20.. maksudnya adalah dial-number yang banyak nya 4 karakter yang karakter pertamanya angka 2, kenapa 4 karakter? karene 2 . . . ada 4 karakter karekter pertama nya 2 karakter kedua sampai ke 4 adalah ".", Jadi maksud dari perintah ini ada dial-number berapa aja yang penting depanya angka 2 gak peduli karakter ke 2-4 karena "." dan totalnya jumlah 4 karakter akan diarah kan ke 100.100.10.2

Konfigurasi IP Communicator

Klik PC
Pilih Tab Dekstop


Setting IP Configuration Menjadi DHCP maka akan mendapatkan IP secara Otomatis dari Server VoIP



Klik Cisco IP Communicator


Jika berhasil maka akan muncul dial number pada IP Communicator


FINISH









Konfigurasi DNS Server dan Web Server

 





Berikut tabel penjelasan masing-masing perangkat yang digunakan.

             5    Laptop                                                 Generic               Fastethernet 0/0                  192.168.10.3

Cara untuk menghubungkan dengan media kabel adalah sebagai berikut :
  1. Dari server0 dan server1 ke switch menggunakan kabel Straight
  2. Dari switch ke router0 menggunakan kabel straight
  3. Dari router0 ke switch menggunakan kabel straight
  4. Dari switch ke PC0 menggunakan kabel straight.

Konfigurasi DNS dan HTTP Server di Cisco Packet Tracer 

Cara Konfigurasi DNS Server maupun HTTP Server Secara Terpisah Melalui Router di Cisco Packet Tracer, terbagi menjadi 3 bagian dalam pengerjaannya diantaranya :

  1. Pengaturan Router

Pengaturan Router dilakukan agar antara server dengan PC klien dapat terhubung, walaupun diantara keduanya menggunakan IP network yang berbeda. Berikut langkah-langkah untuk pengaturan router :

- Buka aplikasi Cisco Packet Tracer

- Klik Router0 dan pilih Tab CLI, kemudian ketikan script di bawah ini :

Router>enable 
Router#configur terminal 
Router(config)#interface GigabitEthernet 0/0 
Router(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.0.0.0 
Router(config-if)#no shutdown 
Router(config-if)#exit 
Router(config)#interface GigabitEthernet 0/1 
Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0 
Router(config-if)#no shutdown

Konfigurasi Router


  1. Pengaturan Server DNS dan HTTP

Pengaturan Router sudah dilakukan, tahapan berikutnya adalah melakukan pengaturan pada DNS Server dan Web Server. Kita akan coba untuk mengatur DNS server telebih dahulu.
Masuk ke Tab Dekstop, Klik IP Configuration perhatikan gambar di bawah ini
Masukan IP address 10.10.10.2, Subnet Mask 255.0.0.0, Gateway : 10.10.10.1 (di arahkan ke IP Router) 
 
Konfigurasi IP DNS Server
Konfigurasi IP DNS Server
 
Klik Tab Service, Klik Menu DNS, kemudian Klik On, masukan nama domain contoh disitu saya masukan www.buatkuingat.com, ketikan IP address IP DNS server 10.10.10.3 kemudian terakhir klik Add



Selanjutnya ke pengaturan Web Server masuk ke Tab Dekstop, Klik IP Configuration masukan IP address 10.10.10.3, Netmask 255.0.0.0, Gateway 10.10.10.1 dan DNS Server 10.10.10.2 (IP DNS Server).
 
Konfigurasi IP Web Server
Konfigurasi IP Web Server
 
Dilanjutkan untuk pengaturan Web server Klik Tab Service kemudian pilih HTTP, HTTP dan HTTPS harus On. Dilanjutkan dengan melakukan pengedikan pada file index.html

Konfigurasi Web Server di Cisco Packet Tracer
Konfigurasi Web Server di Cisco Packet Tracer

1. Mengedit file index.html adalah bagian opsional, kalaupun tidak di edit tidak menjadi masalah. Namun disini saya coba berikan cara membuat file html. Klik edit pada file index,html kemudian bila sudah klik Save. Ketikan skript berikut :
 



2. Membuat profile.html. Klik New File kemudian File Name di isi dengan nama profil.html. Ketikan skript berikut :



bila sudah klik Save


3. Membuat kata-kata.html. Klik New File kemudian File Name di isi dengan nama kata-kata.html. Ketikan skript berikut :


 

bila sudah klik Save

4. Membuat image.html. Klik New File kemudian File Name di isi dengan nama image.html. Ketikan skript berikut :



bila sudah klik Save

  1. Pengaturan PC Klien 

Setelah pelakukan pengaturan pada DNS Server dan Web Server, tibalah untuk melakukan pengecekan pada PC klien. 
Klik PC0 kemudian Pilih Tab IP Configuration kemudian isikan IP sesuai yang diberikan router 

PC :
Ip Address : 192.168.10.2
Subnetmask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.10.1
DNS Server : 10.10.10.2

Laptop : 

Ip Address : 192.168.10.3
Subnetmask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.10.1
DNS Server : 10.10.10.2




Klik PC0 kemudian Pilih Tab Dekstop kemudian klik Web Browser.

Ketikan pada address bar : https://www.wewensitecom. Bila berhasil maka tampilannya seperti pada gambar di bawah ini.