IKLAN

Online Based Media Learning

Konfigurasi Mikrotik Menggunakan Virtual Box

Langkah-Langkah konfigurasi Mikrotik :

Sistem Keamanan Jaringan Komputer

Keamanan jaringan adalah suatu cara atau suatu system yang digunakan untuk memberikan proteksi atau perlindungan pada suatu jaringan agar terhindar dari berbagai ancaman luar yang mampu merusak jaringan.

Setting VPN Menggunakan Paket Tracer

VPN adalah singkatan dari “Virtual Private Network”, merupakan suatu koneksi antara satu jaringan dengan jaringan lain secara pribadi melalui jaringan Internet (publik).

Softswitch

Softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telpon tetap;(PSTN), internet yang berbasis IP, kabel TV dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini..

Konfigurasi VoIP dan Analog Phone

Konfigurasi VoIP dan Analog Phone Menggunakan 2 Router..

Kamis, 23 Oktober 2025

KONFIGURASI VOIP 2 ROUTER




Router 2811
Switch 2960
IP Phone


option 150 maksudnya adalah ip TFTP Server, TFTP Server itu server yang menyimpan konfigurasi dalam hal ini yang menyman konfigurasi dial-number adalah R1 maka command nya option 150 ip 192.168.10.1, dengan 192.168.10.1 adalah IP R1


ip source address : perintah untuk membuat sumber telephony service
max-dn : maksimal dial number/nomor telepon nya
max-ephone: maksimal IP_Phone atau perangkat voip yang dapat didaftarkan
auto assign : command untuk memberikan dial-number secara automatis kepada IP_Phone atau perangkat VOIP lainya


option 150 maksudnya adalah ip TFTP Server, TFTP Server itu server yang menyimpan konfigurasi dalam hal ini yang menyman konfigurasi dial-number adalah R2 maka command nya option 150 ip 192.168.20.1, dengan 192.168.20.1 adalah IP R2



ip source address : perintah untuk membuat sumber telephony service
max-dn : maksimal dial number/nomor telepon nya
max-ephone: maksimal IP_Phone atau perangkat voip yang dapat didaftarkan
auto assign : command untuk memberikan dial-number secara automatis kepada IP_Phone atau perangkat VOIP lainya

Menghubungkan R1 dan R2



Maksud dari perintah ini adalah jika ada IP_Phone dibawah router ini yang ingin dial dengan dial-number(nomor telepon) yang destination prefix nya 20.. maka akan diarahkan ke100.100.30.2, 20.. maksudnya adalah dial-number yang banyak nya 4 karakter yang karakter pertamanya angka 2, kenapa 4 karakter? karene 2 . . . ada 4 karakter karekter pertama nya 2 karakter kedua sampai ke 4 adalah ".", Jadi maksud dari perintah ini ada dial-number berapa aja yang penting depanya angka 2 gak peduli karakter ke 2-4 karena "." dan totalnya jumlah 4 karakter akan diarah kan ke 100.100.30.2

Selasa, 21 Oktober 2025

Perkembangan Teknologi Media Komunikasi Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

Jaringan Converged yang digunakan saat ini telah menyatukan berbagai jaringan telekomunikasi dengan bermacam layanan. Tentunya perkembangan teknologi komunikasi tersebut tidak akan menjadi seperti sekarang tanpa dukungan perkembangan teknologi pendukung komunikasi, yaitu perkembangan teknologi media komunikasi. Seperti yang kita ketahui bersama, media jaringan telekomunikasi terbagi atas media kabel dan nirkabel.

a. Media Nirkabel 3G/4G

3G singkatan dari third generation technology, sedangkan 4G singkatan dari fourth generation technology dengan huruf “G” mewakili kata generasi. 3G dan 4G adalah standar koneksi telepon seluler nirkabel (wireless cell phone). Standar tersebut ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU). Akan tetapi, perkembangan teknologi saat ini telah mulai pada generasi ke-5 atau 5G. Tabel 2.1 menunjukkan perbedaan perkembangan 3G/4G dan 5G.

b. Media Nirkabel VSAT
VSAT, singkatan dari Very Small Aperture Terminal, adalah sebuah koneksi internet menggunakan satelit. Prosesnya adalah data dikirim melalui perangkat jaringan, ditransmisikan menggunakan satelit,
kemudian dikirimkan kembali ke stasiun penerima. Satelit berfungsi sebagai repeater penguat sinyal. Perangkat VSAT terdiri atas perangkat luar ruangan (outdoor) dan perangkat dalam ruangan (indoor). Perangkat luar ruangan terdiri atas antena parabola/dish, Block Up Converter (BUC) yang digunakan sebagai Transmiter (TX) pengirim sinyal/data, dan Low Noise Block (LNB) yang digunakan sebagai Receiver (RX) penerima sinyal/data. Adapun perangkat dalam ruangan terdiri atas modem yang berfungsi mengubah sinyal baseband ke sinyal frekuensi menengah [intermediate frequency (IF)] dan sebaliknya.


Refleksi
1. Sebutkan dan jelaskan perkembangan teknologi jaringan seluler dari generasi pertama sampai saat ini.

c. Media Nirkabel Microwave Link

Microwave Link banyak digunakan untuk konektivitas di jaringan IP digital modern. Dengan kapasitas hingga 6 Gbps bahkan lebih, jaringan Microwave Link dapat memberikan bandwidth yang andal, hemat biaya, dan fleksibel, tanpa perlu gangguan dan penundaan yang disebabkan oleh penggalian jalur serat optik yang mahal. Jaringan Microwave adalah jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi sangat tinggi, yaitu microwave gelombang elektromagnetik. Microwave Link adalah alat yang digunakan untuk mengirimkan sinyal microwave data secara Point-to-Point dari satu titik yang disebut Base Transceiver Station (BTS) ke titik lainnya yang sering disebut Base Station Controller (BSC).

Terdapat beberapa komponen/perangkat keras yang digunakan untuk membangun jaringan Microwave. Perangkat tersebut terdiri atas perangkat luar ruangan dan perangkat dalam ruangan. Perangkat luar ruangan terdiri atas tower dan Outdoor Unit (ODU) yang berfungsi mengubah data dari Indoor Unit (IDU) menjadi sinyal Radio Frequency (RF). Perangkat dalam ruangan terdiri atas Indoor Unit (IDU) yang  berfungsi sebagai modem, mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog dan sebaliknya, selanjutnya sinyal tersebut dikirim ke Outdoor Unit (ODU) untuk diubah menjadi sinyal Radio Frequency (RF). Kabel yang digunakan adalah kabel coaxial yang dirancang untuk Microwave.

Perangkat Microwave Link 
Saluran Pada Microwave Link

Berikut ini beberapa saluran pada Microwave Link, saluran microwave dapat di bagi menjadi 3 kategori yaitu :
Long Haul
Long Haul memiliki frekuensi kerja 2-10GHz, dan pada kondisi iklim dan frekuensi yang normal dapat menempuh hingga rentang 45km - 80km. Frekuensi yang dipergunakan yaitu 2, 7, dan 10 GHz.
Medium Haul
Medium Haul memiliki frekuensi kerja 11-20GHz, panjang hop antara 40km dan 20km. Frekuensi yang digunakan adalah 13, 15, dan 18 GHz.
Short Haul
Short Haul menjangkau jarak paling pendek, dan bekerja pada jangkauan frekuensi tinggi (23-58 GHz). Frekuensi yang digunakan adalah 23, 26, 27, 38, 55 dan 58 GHz.


d. Media Kabel Fiber Optik
Media lainnya yang mendukung perkembangan teknologi jaringan Converged adalah media kabel fiber optik (serat optik). Keunggulan jenis kabel ini adalah memiliki kecepatan transfer data yang tinggi dan sangat stabil. Kabel fiber optik dapat diterapkan dalam jenis instalasi perumahan, Fiber to the Home (FTTH), atau juga koneksi antargedung, Fiber to the Building (FTTB), karena kabel ini dapat membawa layanan Triple Play, yaitu video (televisi), audio (telepon), dan internet dalam sebuah jalur kabel. 1) Jenis-Jenis Kabel Fiber Optik Kabel fiber optik merupakan komponen utama pada kegiatan instalasi Fiber Optik. Kabel fiber optik terbagi atas dua jenis berdasarkan pada mode transmisinya.

    a) Kabel Fiber Optik Single Mode
Fiber optik single mode memiliki sistem transmisi data berwujud cahaya yang di dalamnya    hanya terdapat sebuah indeks sinar tanpa terpantul yang merambat sepanjang media tersebut dibentangkan. Karena sinarnya tidak terpantul di dalam media optik tersebut, teknologi fiber optik single mode sedikit 
mengalami gangguan dalam perjalanannya. Single mode dari segi strukturnya adalah teknologi fiber optik yang bekerja dengan inti fiber yang sangat kecil dan berdiameter 8–10 mikron. Dengan ukuran inti fiber sekecil itu, cahaya yang dipancarkan hanya satu bentuk cahaya. Cahaya yang dapat dipancarkan adalah cahaya dengan panjang gelombang 1.310 atau 1.550 nanometer.

    b) Kabel Fiber Optik Multimode
Kabel fiber optik multimode memiliki kelebihan dan kekurangan akibat dari banyaknya sinyal cahaya yang berada di dalam media fiber optik. Sinar yang berada di kabel multimode berjumlah lebih dari satu indeks cahaya. Cahaya yang dibawanya akan mengalami pemantulan berkali-kali hingga sampai di tujuan akhirnya sehingga cahaya yang datang pada tujuan akan bias. Hal ini merupakan salah satu kelemahan kabel multimode.
Keuntungan teknologi multimode memungkinkan kita untuk menggunakan LED sebagai sumber cahaya, sedangkan teknologi single mode mengharuskan kita untuk menggunakan laser sebagai sumber cahaya. Hal yang perlu diketahui, LED merupakan komponen yang cukup murah sehingga perangkat yang berperan sebagai sumber cahayanya juga berharga murah. LED tidak kompleks dalam penggunaan dan penanganan, serta LED juga tahan lebih lama dibandingkan dengan laser. Tabel berikut ini menunjukkan karakteristik perbedaan kabel single mode dan multimode.

c) Karaklteristik Kabel Fiber Optik


d) Standardisasi Warna Kabel Fiber Optik


2) Bagian-Bagian Kabel Fiber Optik
Kabel fiber optik terdiri atas beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Berikut ini adalah beberapa bagian kabel fiber optik.


a) Inti (core cable): bagian inti fiber optik terbuat dari bahan kaca dengan diameter sangat kecil (sekitar 2 μm sampai dengan 50 μm). 
b) Cladding cable: bagian pelindung yang langsung menyelimuti fiber optik dengan ukuran cladding berdiameter 5 μm sampai dengan 250 μm. Cladding terbuat dari bahan silikon. Cladding juga berfungsi sebagai pemandu gelombang cahaya yang merefleksikan semua cahaya tembus kembali pada core.
c) Coating cable/buffer: lapisan coating ini terbuat dari bahan plastik yang elastis dan berfungsi sebagai lapisan pelindung dari semua gangguan fisik yang mungkin terjadi, seperti bending atau tekukan pada kabel.
d) Strength Member & Outer Jacket: lapisan strength member dan outer jacket merupakan bagian terluar dari fiber optik yang melindungi inti kabel dari berbagai gangguan fisik.

3. Kode Warna Fiber Optik Dan Tanda Pengenal Kabel



4. Kode Warna Fiber Optik

Kode warna terdapat pada coating dan loose tube nya. Dalam standar EIA / TIA-598, kode warna serat menentukan kode warna coating untuk jenis serat yang berbeda.Untuk kabel fiber optik jenis SCPT (single core per tube) dapat dengan mudah mengidentifikasinya dari warna coatingnya. Karena hanya terdiri dari satu core setiap satu warna tube.

Untuk jenis multicore, cara mengidentifikasi urutan serat optik adalah dengan melihat warna pada coating dan loose tubenya. Tergantung pda banyaknya loose tube. Misalnya serat ke 13 pada kabel kapasitas 6/12T (6 core 12 tube). Maka warna loose tubenya adalah Hijau dan warna core nya adalah Biru. Karena serat ke 13 berada pada tube ke 3 yaitu hijau. Warna coatingnya adalah biru karena berada pada serat pertama tube ke 3.


Kemudian bagaimana jika jumlah untaian core fiber optic lebih dari 12 helai core setiap tube? maka warna coating ke 13 sampai 24 adalah sama dengan warna helai ke 1 sampai 12 dengan tambahan strip hitam.


5. Tanda Pengenal Fiber Optik

Mungkin anda pernah menjumpai kode berikut pada kulit kabel fiber optik SMD-LT SS 6/3T 2Q . Apa artinya kode tersebut?

Kabel serat optik harus diberi tanda pengenal yang tidak mudah hilang yang tertera pada kulit kabel di sepanjang kabel. Adapun tanda pengenal tersebut meliputi:Nama pabrik pembuat
Tahun pembuatan
Tipe serat optic : SM : Single Mode
GI : Graded Indeks
SI : Step Indeks

4.Pemakaian kabel optik:D = Duct
A= Aerial
B= Buried
S= Submarine
I= Indoor

5.Jenis kabel Optik :LT = Lose Tube
SC = Slotted Core
Tb = Tight buffered

6.Struktur penguat:SS : Solid Steel Core
WS : Stranded Wire Steel
GRP : Glass Reinforced Plastic.

Panjang tanda pengenal kabel termasuk nama pabrik dan tahun pembuatan adalah satu meter. Contoh:

SMD-LT SS 6/3T 2Q adalah tanda pengenal kabel optik single mode untuk pemakaian duct dengan jenis loose tube , struktur penguatnya Solid State Core, kapasitas 6 core dengan 3 buah loose tube, dan mempuyai 2 quad kabel tembaga.








Minggu, 19 Oktober 2025

BAB II Mengkonfigurasi Share Hosting Server ( Shared Hosting )

Pengertian Shared Hosting
        Apa Itu Shared Hosting?. Shared hosting merupakan salah satu pilihan popular terutama bagi situs-situs yang baru, pada dasarnya jenis hosting ini bekerja untuk memberikan sumber daya server yang nantinya akan digunakan oleh beberapa situs web yang memiliki layanan sama. Penjelasan lebih luasnya lagi adalah bahwa shared hosting ini memberi layanan dengan account hosting yang diletakan bersama-sama beberapa account lainnya didalam satu server yang sama sehingga dalam kinerjanya akan memakai servis bersama.
        Ketika seseorang telah memutuskan untuk membuat sebuah situs website maka hal pertama yang harus dilakukan untuk mengelolanya adalah dengan memilih tempat siapa dan mana yang akan dijadikan sebagai penyedia layanan hosting sebuah situs website. Langkah selanjutnya setelah memeutuskan tempat maka pengguna diminta untuk memilih paket hosting yang tersedia pada layanan hosting, pada umunya ada 5 yaitu shared hosting, VPS, cloud hosting, wordpress hosting dan dedicated server hosting.

Kelebihan Shared Hosting
Biaya Murah, Dibandingkan dengan jenis hosting yang lain, shared hosting merupakan pilihan yang paling murah karena pada setiap server pengguna akan berbagi ruang serta sumber daya dengan yang lainnya. 
Penggunaan Mudah, Didalam layanan shared hosting pengguna akan dimudahkan karena nanti semua operasional server akan diambil ahli oleh penyedia layanan sehingga bagi para pemula yang tidak memiliki pemahaman mengenai pemograman masih tetap bisa untuk mengelola situs web atau blognya. 
Administrasi dan Pemeliharaan Server Mudah, Sesuai dengan penjelasan diatas bahwa shared hosting sangat cocok bagi pemula yang baru memiliki pemahaman mengenai dunia web dan layanan hosting. 
Sangat Ideal untuk Blog maupun Website Bisnis Skala Kecil, Shared web hosting ini dikatakan sangat ideal untuk pengguna situs blog maupun website bisnis dengan skala yang kecil. 
Control Panel yang mudah, Dengan menggunakan shared hosting ini pengguna akan diberi kemudahan dalam hal control panel karena penyedia layanan hosting akan memberika akses yang luas terhadap hal tersebut. 
Email akan masuk pada akun email pengguna, Sudah kita ketahui bahwa penggunaan layanan shared hosting ini adalah dilakukan bersama-sama dengan berbagi server pada pengguna lain. Namun tidak perlu khawatir mengenai email yang dikirim untuk pengguna akan masuk pada email pengguna bukan semua email yang masuk pada layanan server yang sama.
Kekurangan Shared Hosting
Area Kontrol Terbatas pada Server, Pengguna pada layanan shared hosting ini hanya memiliki ruang yang sedikit terkait akses ke server sehingga kontrolnya sangat terbatas sekali. Hal ini terjadi karena dalam layanan hosting ini kepemilikan akses penuh hanya dimiliki oleh administrator penyedia layanan hosting, jadi untuk pengelolaan semua akun server diambil ahli juga dan pengguna memiliki akses yang sedikit.
Memungkinkan Terjadinya Crash, Sebagaimana telah dijelaskan bahwa jenis layanan shared hosting ini adalah yang menggunakan banyak pengguna di dalam satu server, dengan hal tersebut tentu sudah tidak heran lagi jika sewaktu-waktu akan terjadi crash. Adanya beban yang berat terutama jika sedang ada traffic akan berpengaruh terhadap kinerja situs web atau blog pengguna lainnya dan akhirnya terjadi gangguan layanan atau crash.
Keamanan yang kurang, Dalam shared hosting yang memberi ruang yang luas dalam satu server, akan lebih rentan terhadap penyalahgunaan akses atau fitur lainnya yang sangat sensitive. Denga hal tersebut pasti akan banyak memunculkan masalah pada server dan bahkan akan terbuka celah dari keamanan yang dipasang.
Penggunaan Sotware lain terbatas, Pengguna shared hosting tidak bisa mendapatkan akses dalam menggunakan atau menjalankan software lain selain yang telah ditawarkan oleh penyedia layanan hosting.

Tugas Pertemuan 2 Mengkonfigurasi Share Hosting

Sabtu, 11 Oktober 2025

Tugas 1 Jaringan FTTH


Tugas:
Langkah 1
1. Buatlah Jaringan FTTH sebagaimana gambar diatas
2. Tambahkan 1 Modul PT-HOST-NM-CGE pada Server
3. Tambahkan 2 Modul PT-SWITCH-NM-CGE dan 4 Modul PT-SWTCH-NM-FGE pada OLT 
4. Tambahkan 10 Modul Modul PT-REPEATER-NM-FGE pada ODC
5. Lakukan Pengkabelan seperti gambar dibawah ini
Langkah 2
Konfigurasi Server 
1. Konfigurasi IP Address GigabitEthernet0 
IPv4 Address            10.20.30.1
Subnet Mask             255.0.0.0
Default Gateway      10.20.30.1
DNS Server              8.8.8.8

Konfigurasi Router 

Router#conf t

Router(config)#int fa 0/0

Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.224

Router(config-if)#pppoe enable

Router(config-if)#no sh

Router(config-if)#interface virtual-template 1

Router(config-if)#ip unnumbered fa 0/0

Router(config-if)#peer default ip address pool wewen

Router(config-if)#ppp authentication chap

Router(config-if)#vpdn enable

Router(config)#vpdn-group scr

Router(config-vpdn)#accept-dialin

Router(config-vpdn-acc-in)#protocol pppoe

Router(config-vpdn-acc-in)#virtual-template 1

Router(config-vpdn-acc-in)#ex

Router(config-vpdn)#ex

Router(config)#ip local pool wewen 192.168.1.5 192.168.1.20

Router(config)#username wewen password scr

Router(config)#ex

Router#




Sabtu, 04 Oktober 2025

BAB III Proses Komunikasi ( Komunikasi pada jaringan komputer dan telepon )

Komunikasi Pada Jaringan Komputer 
Jaringan komputer adalah jaringan telekomunikasi yang memungkinkan antar komputer untuk saling bertukar data. Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien dan yang memberikan/mengirim layanan disebut server.


Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Cara Kerja
  • Sinyal listrik maupun sinyal dalam bentuk gelombang elektromagnetik pada suatu jaringan komputer merambat / memancar dengan prinsip kerja jaringan komputer.
  • Agar suatu jaringan dapat saling bertukar informasi data, diperlakukan suatu alat yang disebut modem (modulator demodulator) yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital, maupun sebaliknya.
Ada 4 komponen utama pada komunikasi jaringan komputer
  1. Sender : suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi.
  2. Protokol : sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer.
  3. Media transmisi : media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data
  4. Receiver : Receiver (penerima pesan) adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirimkan oleh sumber (komunikator). Pertama tama sender mengirimkan sinyal informasi menuju receiver melalui protokol encode yang mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog kemudian sinyal melalui media transmisi dan melalui protokol kedua di decode kembali menjadi sinyal digital sebelum masuk ke receiver dalam hal ini protokol dapat di istilahkan seperti penerjemah informasi data.
Komunikasi Pada Jaringan Telepon
A. Jaringan Telepon Kabel 
Telepon kabel menggunakan sistem wireline. sehingga membutuhkan kabel supaya dapat berfungsi .


Cara kerja telepon kabel :
  • Suara dari pengirim diterima oleh alat yang disebut microphone
  • Microphone mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik kemudian disalurkan oleh perangkat telepon
  • Sinyal tersebut disalurkan melalui kabel ke pusat telekomomunikasi
  • Dari pusat telekomunikasi, sinyal tersebut diteruskan kepada penerima
  • Setelah sampai ke penerima, maka sinyal tersebut diubah lagi menjadi gelombang suara oleh alat yang disebut speaker.


B. Jaringan Telepon Seluler 
Telepon seluler menggunakan sistem wireless. pengirim dan penerima harus tetap tercakup BTS (Base Transceiver Station ). BTS adalah peralatan yang memfasilitasi komunikasi secara wireless antara pengguna telepon seluler.

Cara kerja telepon seluler :

  • Suara dari pengirim diterima oleh alat yang disebut microphone
  • Microphone mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik dan kemudian dipancarkan oleh pnsel ke bts terdekat
  • Sinyal tersebut diterima oleh bts dan sinyal tersebut diteruskan ke pusat telekomunikasi
  • Dari pusat telekomunikasi sinyal diteruskan kepada bts terdekat kemudian diteruskan ke si penerima.
  • Setelah sampai kepada penerima , maka sinyal tersebut diubah lagi menjadi gelombang suara oleh alat yang disebut speaker.

Kamis, 25 September 2025

Point to Point dan Point to Multipoint Pada Jaringan Wireless Mikrotik

Infrastruktur jaringan berbasis wireless / nirkabel saat ini telah banyak digunakan dan menjadi salah satu pilihan untuk mendistribusikan akses internet ke client. Jika dilihat dari segi pendistribusian akses ke client, maka jaringan wireless bisa dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu point to point (PTP) dan point to multipoint (PTMP).

Penjelasan Point to Point (PTP)

Point to point adalah metode pendistribusian akses internet yang hanya melibatkan 2 site saja. Topologi point to point umumnya dipakai oleh ISP (Internet Service Provider) untuk mendistribusikan akses internet dari POP (Point of Presence) hanya ke satu pelanggan saja menggunakan radio wireless, syarat sebuah jaringan wireless dikatakan sebagai point to point adalah jika hanya terdapat 1 radio station saja yang terkoneksi ke access point.

Selain dipakai oleh ISP, metode pendistribusian akses internet secara point to point juga biasanya digunakan oleh sebuah perusahaan atau instansi untuk menghubungkan 2 kantor yang jaraknya cukup jauh dan tidak memungkinkan untuk dihubungkan menggunakan kabel (baik itu kabel UTP maupun Fiber Optic).

Kelebihan Point to Point (PTP)

  • Jaringan lebih stabil, hal ini karena access point hanya akan memancarkan sinyalnya ke satu station saja, sehingga throughput yang dihasilkan akan maksimal.

  • Bandwidth yang dialirkan melalui media wireless akan sepenuhnya diterima oleh satu station saja, karena alasan inilah mengapa point to point umumnya dipilih oleh ISP untuk menghandle customer dengan service dedicated.

  • Maintenance lebih mudah jika terjadi interferensi karena proses tuning channel tidak akan mengganggu link yang lain.

  • Cocok digunakan untuk kebutuhan jarak jauh karena umumnya antena yang dipakai yaitu tipe antena grid yang memiliki sudut pancaran lebih fokus ke satu titik saja.


Kekurangan Point to Point (PTP)

  • Biaya instalasi relatif lebih mahal karena radio access point hanya bisa dipakai oleh satu radio station (client) saja. Artinya, jika ada 10 client maka kita harus memasang 10 radio access point juga.

  • Semakin banyak radio access point yang dipasang pada sebuah POP, maka akan semakin tinggi potensi terjadinya interferensi (tabrakan frekuensi).

  • Point to point hanya bisa diterapkan pada jaringan radio wireless untuk menghubungkan antar site saja, tidak bisa dipakai untuk mengkoneksikan device end user langsung layaknya jaringan wifi.

Konfigurasi Mikrotik Server 

1. Login ke MAC Address Router  melalui Winbox.
2. Identitas Route:
System >> Identity >> Nama Kelompok>> Apply >> OK.

3. IP Address Router:
IP >> Address  

Static = + >> Address = IP ISP >> Interface = ether1 >> Apply >> OK.
Dynamic = DHCP Client >>  +  >> Interface = ether1 >> Appy >>OK.
+ >> Address = 192.168.10.1/24 >> Interface = ether2 >> Apply >> OK.
+ >> Address = 192.168.100.1/24 >> Interface = ether3 >> Apply >> OK.

4. DHCP SERVER:
IP > DHCP Server >> DHCP Setup >> DHCP Server Interface=Ether2 >> Next >> Next >> Next >>  Next 
IP > DHCP Server >> DHCP Setup >> DHCP Server Interface=Ether3 >> Next >> Next >> Next >>  Next 

5. IP DNS:
IP >> DNS >> Servers = 8.8.8.8 , 8.8.4.4 >> Allow Remote Request >> Apply >> OK.

6. IP Firewall:
IP >> Firewall >> tab NAT >> + >> Chain = srcnat >> Out. Interface = ether1 >> Action = Masquerade >> Apply >> OK.

7. IP Router Gateway:
IP >> Routes >>  + >> Gateway >> Gateway ISP >> Apply >> OK

8. Tes Koneksi:
Klik New Terminal >> Ketik ping goolge.com

Konfigurasi Point to Point:

Mode PTP Bridge: 

1. Buatlah sebuah interface bridge yang baru, berilah nama bridge1
Intreface >> + >> Bridge1 >> Apply >> OK

2. Masukkan ethernet ke dalam interface bridge
Bridge >> Tab Port >> +>> Interface=Ether1 >> Bridge=Bridge1 >> Apply >> OK
Bridge >> Tab Port >> +>> Interface=Wlan1 >> Bridge=Bridge1 >> Apply >> OK


3. Masukkan IP Address pada interface bridge1
IP >> Address >> + >> Address = 192.168.100.2/24 >> Interface = Brigde1 >> Apply >> OK

4. Seting DNS
IP  >> DNS >> Server=8.8.8.8/8.8.4.4 >> Centang Allow Remote Request >> Apply >> OK

5. Setting IP Route
IP >> Routes >> + >> Gateway = 192.168.100.1 >> Apply >> OK

6. Uji Koneksi
Lakukan Tes Ping melalui Terminal Mikrotik

7. Selanjutnya adalah setting wireless interface.
Wireless >> Double Click Wlan Interface >> Pilih Tab Wireless >> Mode=Brigde >> Band=5GHz-A/N >> Channel Width=20/24MHz Ce >> Frequency=5745 >> SSID=Nama_Kelompok >> Radio Name=SERVER TKJ >> Wireless Protocol=nstreme >> Frequency Mode=superchannel >> Country=no country set >> Instalation=outdoor >> Antena Gain=25 >> Apply >> OK

Mode PTP Station Bridge: 
1. Buatlah sebuah interface bridge yang baru, berilah nama bridge1
Intreface >> + >> Bridge1 >> Apply >> OK

2. Masukkan ethernet ke dalam interface bridge
Bridge >> Tab Port >> +>> Interface=Ether1 >> Bridge=Bridge1 >> Apply >> OK
Bridge >> Tab Port >> +>> Interface=Wlan1 >> Bridge=Bridge1 >> Apply >> OK


3. Masukkan IP Address pada interface Wlan 
P >> Address >> + >> Address = 192.168.100.3/24 >> Interface = Wlan1 >> Apply >> OK

4. Masuk ke menu Wireless
Wireless >> Mode=Station Bridge>>Band=5Ghz A/N >> Frequency=Auto >> Apply >> OK
Pilih Menu Scan Pilih Wireless Tujuan >> Connect

5. Seting DNS
IP  >> DNS >> Server=8.8.8.8/8.8.4.4 >> Centang Allow Remote Request >> Apply >> OK

6. Setting IP Route
IP >> Routes >> + >> Gateway = 192.168.100.1 >> Apply >> OK

7. Uji Koneksi
Lakukan Tes Ping melalui Terminal Mikrotik

Penjelasan Point to Multipoint (PTP)
Jika sebelumnya point to point hanya digunakan untuk menghubungkan satu access point ke satu station saja, maka point to multipoint merupakan kebalikannya, yaitu metode pendistribusian akses internet dari satu access point ke banyak radio station.

Penggunaan point to multipoint biasanya dipakai untuk menekan biaya, karena hanya dengan satu radio access point saja kita sudah bisa mengkoneksikan beberapa radio station sekaligus, antena yang dipakai biasanya antena yang memiliki sudut pancaran 45–180 derajat (antena sectoral) atau 360 derajat (antena omnidirectional).

Ilustrasi penggunaan topologi jaringan wireless dengan metode point to multipoint bisa sobat lihat pada gambar 2.0 di bawah ini.

Selain digunakan pada infrastruktur jaringan, metode point to multipoint juga biasa digunakan pada jaringan wifi, dimana pada jaringan wifi terdapat 1 access point yang digunakan untuk melayani banyak device end user sekaligus yang mana hal ini tidak bisa kita terapkan jika menggunakan point to point.

Sama halnya dengan point to point, penggunaan point to multipoint pun memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Kelebihan Point to Multipoint (PTMP)

  • Hemat biaya, karena hanya dengan 1 radio access point kita sudah bisa menghubungkan banyak radio station sekaligus.

  • Point to multipoint bisa diimplementasikan pada jaringan wifi untuk mengakomodir kebutuhan internet secara langsung ke device end user.

Kekurangan Point to Multipoint (PTMP)

  • Kurang cocok dipakai untuk kebutuhan jarak jauh.

  • Susah maintenance jika terjadi interferensi di salah satu link, karena proses maintenance akan berimbas ke semua station yang terkoneksi ke access point yang sama.

  • Throughput yang dihasilkan kurang maksimal karena satu access point harus menangani banyak radio station sekaligus.

  • Bandwidth yang dialirkan akan terbagi-bagi tergantung banyaknya jumlah radio station yang terkoneksi.

Minggu, 21 September 2025

Konfigurasi Web Server

Keterangan :

>> Server generic

>> Switch 2950-24

>> PC generic

>> Kabel straight

Setting IP Address komputer server dengan masuk ke menu server, caranya klik icon server > Desktop > IP Configuration. Atur IP nya seperti gambar berikut.

setelah selesai memberikan IP server, selanjutnya kita akan membuat HTTP nya. masih di menu server, pilih services > HTTP seperti gambar berikut. pastikan HTTP dalam posisi On. untuk mengedit file HTTP nya klik di index.html.

setelah membuka index.html hapus semua HTML yang ada, kemudian kreasikan sendiri file HTML nya sesuai selera anda. contoh singkat seperti pada gambar berikut. Kemudian tutup jika sudah selesai.

1

2

3 Konfigurasi menu profil.html

<html>

<body>

<table>

<tbody>

<tr>

<td>Nama</td>

<td>:</td>

<td>WENDIK NUR PRIANTO</td>

</tr>

<tr>

<td>Alamat</td>

<td>:</td>

<td>PRAMBONWETAN</td>

</tr>

<tr>

<td>No Hp</td>

<td>:</td>

<td>085732420145</td>

</tr>

<tr>

<td>Hobby</td>

<td>:</td>

<td>Mendaki Gunung Melewati Lembah</td>

</tr>

</tbody>

</table>

<br>

<br>

<br><a href='index.html'>Back</a>

</body>

</html>


4. Konfigurasi menu kata-kata


<html>

<center><b><i>"SEBENARNYA JOMBLO ITU BUKAN KARENA TIDAK LAKU, TAPI HANYA SEKEDAR TIDAK ADA YANG MAU" </center></b></i>

<br>

<br>

<br>

<a href='index.html'>Back</a>

</html>


5. Konfigurasi menu galeri


<html>

<body>

<center><font size='+2' color='blue'>GALERI</font></center>

<p><a href='LL.jpg'><img src="/LL.jpg"/></a></p>

<p><a href='LL.jpg'><img src="/LL.jpg"/></a></p>

<br>

<br>

<br><a href='index.html'>Back</a>

</body>

</html>

Selanjutnya setting semua IP address pada PC Client yang terhubung dengan server, klik icon PC > Desktop > IP Configuration lalu setting seperti berikut PC0: 192.168.10.2, Laptop0: 192.168.10.3



Setelah selesai mengatur IP setiap PC, pastikan apakah PC dan dan server sudah terkoneksi dengan baik atau belum. Caranya dengan melakukan test ping dari  PC- client dengan server. Anda dapat melakukannya di command prompt PC > Desktop > Command Prompt.


Terakhir tes apakah web server berhasil atau tidak dengan cara klik pada PC client > Desktop > Web Browser kemudian  masukkan IP address komputer server, berikut hasilnya.


BAB I Mengkonfigurasi Control Panel Hosting ( Pengertian Hosting dan Control Panel )

Hosting adalah lokasi atau media untuk menyimpan data dalam bentuk tulisan, gambar atau video. 

Web hosting adalah suatu layanan bagi user yang berguna untuk menyimpan informasi, gambar, video dan beberapa konten lainnya yang akan diakses via website. 

Domain adalah alamat dari bangunan tersebut (website). Domain akan menuntun pengunjung untuk menuju ke sepetak tanah (hosting), yang sudah didirikan suatu bangunan (website). 

Hosting disediakan oleh suatu penyedia jasa layanan hosting seperti halnya DomaiNesia. Ada beberapa jenis layanan hosting yaitu Shared Hosting, Dedicated Hosting, VPS (Virtual Private Server) dan Colocation Server. Biasanya untuk website standar, hanya menggunakan Shared Hosting saja. Sedangkan domain biasanya berbentuk nama domain beserta ekstensinya. Misalnya websitesaya(dot)com, websitesaya(dot)id dan sebagainya. Ada beragam ekstensi domain seperti .COM, .ID, .SPACE, .NET

Cpanel adalah control panel server hosting yang berfungsi mengelola dan mengatur fitur – fitur pada server hosting dengan tampilan GUI (Graphical User Interface) yang menampilkan gambar, icon, dan tulisan.

Dengan adanya control panel ini pengguna hosting pemula pun dapat mengelola file websitenya dengan mudah.

Pada dasarnya ada banyak layanan penyedia Cpanel, anda bisa mempelajari perbandingan jenis – jenis cpanel.  Namun kali ini kami akan membahas 2 Cpanel yang paling banyak digunakan oleh banyak pengguna , baik pengguna personal maupun layanan hosting, yaitu    :

1. cPanel

cPanel

Cpanel merupakan control panel hosting buatan cpanel.net yang memiliki tampilan interface menarik, fitur yang lengkap dan pengguna paling banyak diantara control panel hosting yang lainnya.

Kelebihan Cpanel

  • Interface yang user friendly & mudah dipergunakan.
  • Fitur yang lengkap & mencakup kebutuhan pengguna hosting secara umum.
  • Panduan ,tutorial & dukungan komunitas yang mudah ditemui karena pengguannya yang banyak.

Kekurangan CPanel

  • Belum mendukung penggunaan di server Windows.

Cpanel cocok untuk …

  • Pengguna hosting pemula yang membutuhkan banyak dukungan informasi & panduan.
  • Pengguna hosting yang membutuhkan fleksibilitas perpindahan server yang mudah & Kompatibilitas dengan banyak layanan hosting.

2. Plesk

Plesk

Plesk merupakan control yang dapat berjalan pada sistem operasi Linux maupun Windows, suatu kelebihan yang memberikan nilai lebih dibandingkan dengan cPanel. Jika Anda pengguna Windows XP, maka Anda akan merasa familiar ketika menggunakan Plesk karena tampilan interface-nya memang mirip.

Kelebihan control panel Plesk

  • Interface yang user friendly dan mudah digunakan.
  • Fitur yang lengkap & mencakup kebutuhan pengguna hosting secara umum.
  • Dukungan Tutorial ,panduan dan komunitas yang cukup banyak meskipun tidak sebanyak Cpanel.
  • Mampu dipergunakan di server dengan sistem operasi Windows.

Kekurangan control panel Plesk

  • Karena popularitasnya yang masih kalah dengan Cpanel, masih cukup jarang layanan hosting yang menyediakan control panel dengan Plesk.

Control panel Plesk cocok untuk …

Anda yang ingin menggunakan hosting dengan server Windows

Tugas Pertemuan 1 Pengertian Hosting dan Control Panel