IKLAN

Online Based Media Learning

Konfigurasi Mikrotik Menggunakan Virtual Box

Langkah-Langkah konfigurasi Mikrotik :

Sistem Keamanan Jaringan Komputer

Keamanan jaringan adalah suatu cara atau suatu system yang digunakan untuk memberikan proteksi atau perlindungan pada suatu jaringan agar terhindar dari berbagai ancaman luar yang mampu merusak jaringan.

Setting VPN Menggunakan Paket Tracer

VPN adalah singkatan dari “Virtual Private Network”, merupakan suatu koneksi antara satu jaringan dengan jaringan lain secara pribadi melalui jaringan Internet (publik).

Softswitch

Softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telpon tetap;(PSTN), internet yang berbasis IP, kabel TV dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini..

Konfigurasi VoIP dan Analog Phone

Konfigurasi VoIP dan Analog Phone Menggunakan 2 Router..

Selasa, 27 Juli 2021

Static Route

Kali ini saya akan membahas sedikit tentang salah satu metode routing yaitu routing static. Static route merupakan penambahan jalur routing secara manual oleh Administrator jaringan. Jadi yang menentukan jalur routing di dalam jaringan, berada ditangan Administrator jaringan. Routing static ini digunakan untuk jaringan sekala kecil, karena akan menyulitkan administrator konfigurasi routing jika skala jaringannya besar. Untuk melakukan routing static ini, harus mengetahui masing-masing network yang ada di router lain. Routing jenis ini, lebih diprioritaskan daripada routing jenis lain karena memiliki distance anatara 0 dan 1.


Topologi
Buatlah topologi seperti dibawah ini.

Dari gambar diatas, semua berstatus down/status kabel merah, karena secara default interface Cisco router berstatus down semua, jadi kita harus mengaktifkannya satu persatu.


Konfigurasi
Konfigurasikan ip disetiap router sesuai dengan topologi.

R1
R1(config)#interface fa0/0
R1(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#interface se0/0/0
R1(config-if)#ip address 10.22.33.1 255.255.255.252
R1(config-if)#no shutdown

R2
R2(config)#interface se0/0/0
R2(config-if)#ip address 10.22.33.2 255.255.255.252
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#interface fa0/0
R2(config-if)#ip address 10.20.20.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#interface se0/0/1
R2(config-if)#ip address 10.22.33.5 255.255.255.252
R2(config-if)#no shutdown


R3
R3(config)#interface se0/0/0
R3(config-if)#ip address 10.22.33.6 255.255.255.252
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#interface fa0/0
R3(config-if)#ip address 10.30.30.1 255.255.255.0
R3(config-if)#no shutdown

Konfigurasikan PC sesuai topologi diatas
PC0
ip : 10.10.10.2
netmask : 255.255.255.0
gateway : 10.10.10.1
PC1
ip : 10.20.20.2
netmask : 255.255.255.0
gateway : 10.20.20.1
PC2
ip : 10.30.30.2
netmask : 255.255.255.0
gateway : 10.30.30.1


Jika konfigurasi benar, maka kabel akan berubah status menjadi up.

Dari topologi diatas, coba ping antara PC0 ke PC 1, apakah bisa?
Pasti belum bisa, karena belum ada jalur yang menunjukan jaringan PC1 ke jaringan PC0. disinilah fungsi routing. dengan routing, berarti kita menambah informasi dari jaringan lain yang sebelumnya belum diketahui.

Untuk melakukan routing lakukan ketentuan berikut :
Router(config)#ip route <network tujuan> <subnetmask network tujuan> <ip router next-hop>
Konfigurasi routing static di R1
R1(config)#ip route 10.20.20.0 255.255.255.0 10.22.33.2
R1(config)#ip route 10.22.33.4 255.255.255.252 10.22.33.2
R1(config)#ip route 10.30.30.0 255.255.255.0 10.22.33.2

Konfigurasi routing static di R2
R2(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 10.22.33.1
R2(config)#ip route 10.30.30.0 255.255.255.0 10.22.33.6
Konfiguarsi routing static di R3
R3(config)#ip route 10.20.20.0 255.255.255.0 10.22.33.5
R3(config)#ip route 10.22.33.0 255.255.255.252 10.22.33.5
R3(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 10.22.33.5
Verifikasi
Lihat status route masing-masing router.
R1
R1(config)#do show ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

10.0.0.0/8 is variably subnetted, 5 subnets, 2 masks
C 10.10.10.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
S 10.20.20.0/24 [1/0] via 10.22.33.2
C 10.22.33.0/30 is directly connected, Serial0/0/0
S 10.22.33.4/30 [1/0] via 10.22.33.2
S 10.30.30.0/24 [1/0] via 10.22.33.2

R1(config)#
R2
R2(config)#do show ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

10.0.0.0/8 is variably subnetted, 5 subnets, 2 masks
S 10.10.10.0/24 [1/0] via 10.22.33.1
C 10.20.20.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
C 10.22.33.0/30 is directly connected, Serial0/0/0
C 10.22.33.4/30 is directly connected, Serial0/0/1
S 10.30.30.0/24 [1/0] via 10.22.33.6

R2(config)#
R3
 R3(config)#do show ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
10.0.0.0/8 is variably subnetted, 5 subnets, 2 masks
S 10.10.10.0/24 [1/0] via 10.22.33.5
S 10.20.20.0/24 [1/0] via 10.22.33.5
S 10.22.33.0/30 [1/0] via 10.22.33.5
C 10.22.33.4/30 is directly connected, Serial0/0/0
C 10.30.30.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
R3(config)#
Lihat status routing dari masing-masing data. ada yang menunjukkan status C dan S. untuk status C ditujukan untuk routing secara connected/routing yang otomatis ada ketika jaringan dihubungkan ke router. Sedangkan untuk status S ditujukan untuk routing yang ditambah secara static oleh Administrator jaringan.

Pengecekan melalui Ping.
Coba ping antara PC 0 ke PC1, PC1 ke PC2, PC0 ke PC2. Jika sesuai prosedure diatas, semuanya akan berstatus replay.
Pertanyaan:
Kenapa setelah dikonfigurasi routng secara static, antar PC0 ke PC1 dan PC2 bisa saling terhubung?

Remote Router Menggunakan SSH

Materi kali ini tentang remote router menggunakan ssh. untuk mengakses router sebenarnya ada beberapa cara, tetapi kenapa harus pakai ssh? kalo menurutku sih karena ssh tidak butuh resource besar sepertihalnya memakai memakai kable console, lebih lagi ssh lebih aman daripada telnet yang memiliki tampilan yang serupa. Oke langsung saj tutorialnya.


1. Kita buat sederhana saja, buat topologi yang terdiri dari 1 router dan 1 Laptop dan hubungkan keduanya dengan kabel Crossover.


2. Setting ip address pada masing-masing perangkat sesuai dengan topologi diatas.
Router
# Masuk ke mode Global Configuration
 Router>enable
Router#config terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#
# Konfigurasi Ip address di Router
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shut
Laptop
# Konfigurasi Ip address di Laptop
 Klik Laptop >> Pindah ke menu Desktop >> Pilih menu Ip Configuratio >> Isikan ip Address dan Netmask >> Kalau seudah tinggal di Close. 
# Cek Koneksi antara Laptop dan Router. pastikan terhubung dengan baik.
 PC>ping 10.10.10.1
Pinging 10.10.10.1 with 32 bytes of data:
Reply from 10.10.10.1: bytes=32 time=0ms TTL=255
Reply from 10.10.10.1: bytes=32 time=0ms TTL=255
Reply from 10.10.10.1: bytes=32 time=0ms TTL=255
Reply from 10.10.10.1: bytes=32 time=1ms TTL=255 

3. Konfigurasi Router untuk menjalankan service ssh.
# konfigurasi hostname router

 Router(config)#hostname R1
# Konfigurasi domain-name Router
 R1(config)#ip domain-name sheha.me
# Konfigurasikan nama pengguna dan password untuk akses ssh
 R1(config)#username sheha secret kuncissh 
#Konfigurasi transport input ssh di line vty
 R1(config)#line vty 0 4
R1(config-line)#transport input ssh
R1(config-line)#login local
R1(config-line)#exit 
# Generate crypto rsa key 1024
 R1(config)#crypto key generate rsa
The name for the keys will be: R1.sheha.me
Choose the size of the key modulus in the range of 360 to 2048 for your
General Purpose Keys. Choosing a key modulus greater than 512 may take
a few minutes.
How many bits in the modulus [512]: 1024
% Generating 1024 bit RSA keys, keys will be non-exportable...[OK]
R1(config)#exi
*Mar 1 0:31:5.778: %SSH-5-ENABLED: SSH 1.99 has been enabled
R1(config)#exit 
4. Uji service SSH Router dengan membuka command promt pada Laptop dan masukkan perintah berikut:
 PC>ssh -l sheha 10.10.10.1
Open
Password:


R1> 
 Jika muncul perintah masukkan password, isikan sesuai dengan password yang sudah di buat tadi. Jika berhasil, berarti kita bisa meremote router menggunakan ssh.

Ingat! SSH memerlukan IP untuk mengaksesnya, jadi jangan lupa setting ip terlebih dahulu. karena memerlukan ip, router yang baru ataupun baru diriset belum bisa menggunakan ssh untuk meremotenya. Jadi jika ingin menggunakan ssh untuk meremote router, harus disetting terlebih dahulu routernya.

OSPF ( Open Shortest Path First )

Mengenal apa itu OSPF

OSPF merupakan salah satu protokol routing yang menggunakan alogoritma Shortest Path First (SPF). OSPF Terbagi menjadi area - area dan autonomous systems (AS). Meminimalkan routing update traffic, sehingga menurunkan routing overhead. Allows scalability, Supports VLSM/CIDR, Unlimited hop count, Open Standard / multi-vendor deploymen.

Topologi
Buat topologi seperti berikut:


Konfigurasi Ip address
Router0

Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#interface se0/0/0
Router(config-if)#ip address 10.20.30.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown

Router1
Router(config)#interface se0/0/0
Router(config-if)#ip address 10.20.30.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#interface fa0/0
Router(config-if)#ip address 10.20.20.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#interface se0/0/0
Router(config-if)#ip address 10.20.30.13 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown


Router2
Router(config)#interface se0/0/0
Router(config-if)#ip address 10.20.30.14 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#interface fa0/0
Router(config-if)#ip address 10.30.30.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown

Konfigurasi PC
PC0
ip : 10.10.10.2
netmask : 255.255.255.0
gateway : 10.10.10.1
PC1
ip : 10.20.20.2
netmask : 255.255.255.0
gateway : 10.20.20.1
PC0
ip : 10.30.30.2
netmask : 255.255.255.0
gateway : 10.30.30.1



Konfigurasi Routing
Router0
Router(config)#router ospf 10
Router(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.20.30.0 0.0.0.3 area 0

Router1
Router(config)#router ospf 10
Router(config-router)#network 10.20.30.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network 10.20.20.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.20.30.12 0.0.0.3 area 0
Router2
Router(config)#router ospf 10
Router(config-router)#network 10.20.30.12 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network 10.30.30.0 0.0.0.255 area 0
Verifikasi
Ping antara PC0 ke PC1
Ping antara PC1 ke PC2
Ping antara PC0 ke PC2

Status Route
Router#show ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

10.0.0.0/8 is variably subnetted, 5 subnets, 2 masks
O 10.10.10.0/24 [110/65] via 10.20.30.1, 00:05:53, Serial0/0/0
C 10.20.20.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
C 10.20.30.0/30 is directly connected, Serial0/0/0
C 10.20.30.12/30 is directly connected, Serial0/0/1
O 10.30.30.0/24 [110/65] via 10.20.30.14, 00:03:19, Serial0/0/1

Router#

C - Connected = routing yang otomatis ada ketika jaringan dihubungkan ke router.

O - OSPF = routing yang menggunakan protokol ospf 

Senin, 26 Juli 2021

BAB IV Teknologi Komunikasi Data dan Suara ( Teknologi Komunikasi Data )

Pengertian Teknologi Komunikasi Data
Teknologi Komunikasi Data merupakan proses pengiriman informasi (data) yang telah diubah dalam suatu kode tertentu yang telah disepakati melalui sebuah media transmis dari pengirim (sender) ke penerima (receiver).
A. Jenis-Jenis Komunikasi Data
Contoh teknologi komunikasi data, yaitu :
a) Telegraf adalah sistem telekomunikasi yang menggunakan peralatan listik untuk mengirimkan dan menerima sinyal sesuai dengan kode dalam bentuk pulsa listrik dengan mengunakan kabel-kabel tembaga dari jarak jauh.
b) Faksimile berasal dari kata facsimile yang artinya menyalin sama persis dengan aslinya, Mesin faks merupakan peralatan telekomunikiasi yang digunakan untuk mengirimkan tulisan dan gambar melalui kabel telepon, Mesin faks menyalin dokumen yang ingin dikirimkan, kemudian mengirimkan dokumen tersebut ke nomor faks yang ingin dituju.
c) Pager sebenarnya hanya untuk memanggil saja atau memberikan instruksi satu arah saja atau tidak interaktif. Infromasi yang akan disampaikan direkam oleh operator dan ditransformasikan dalam bentuk tulisan kemudian disampaikan ke mesin pager.
d) Jaringan Komputer (Email, Website, Media Sosial, dll) Komunikasi ini menggunakan media internet dalam berkomunikasi.
B. Tujuan Komunikasi Data
Tujuan dari komunikasi data, antara lain :
a) Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efesien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang lain.
b) Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use).
c) Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi maupun sentralisasi.
d) Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer.
C. Cara Menjaga Data dalam Sistem Komunikasi Data
1. Pastikan media transmisi tidak rusak
2. Pastikan Alamat IP yang mau dikirim benar
3. Lindungi kabel-kabel dari binatang perusak
4. Letakan kabel-kabel ditempat yang aman
5. Selalu rutin scan virus. Recomendasi sehari 2x
6. HDD yang digunakan tidak boleh Bad sector
7. Agar lebih baik, HDD yang digunakan tidak dicampur dengan game ini membuat file menjadi lemot.
D. Hambatan Ketika Melakukan Komunikasi Data
Hambatan dalam melakukan komunikasi data, antara lain :
a) Hambatan yang bersifat teknis, yaitu pesan tidak dapat utuh diterima receiver.
b) Hambatan bahasa, yaitu pesan yang kita kirimkan tidak dapat ditafsirkan secara sempurna oleh receiver.
c) Hambatan bola salju, yaitu pesan semakin lama semakin membesar.

BAB IV Teknologi Komunikasi Data dan Suara ( Teknologi Komunikasi Suara )

Pengertian Teknologi Komunikasi Suara
Teknologi Komunikasi Suara merupakan jenis komunikasi yang paling umum digunakan berupa informasi yang disampaikan melalui perantara suara untuk didengarkan.
A. Jenis Komunikasi Suara
Jenis-jenis komunikasi suara, antara lain :
a) Komunikasi siaran radio / radio broadcasting
Informasi dipancarkan ke segala arah dan siapapun diperbolehkan menerima informasi tersebut. Dan informasi yang dikirimkan bersifat umum. Contoh : Radio.
b) Komunikasi radio amatir
Informasi dipancarkan kesegala arah tetapi jumlah pengirim dan penerima informasi terbatas pada mereka yang mempunyai izin beroperasi. Informasi bersifat pribadi. Contoh : ORARI.
c) Komunikasi radio 2 arah
Informasi terbatas pada pengirim dan penerima yang beroperasi dengan saluran / frequensi / gelombang yang sama dan jarak jangkauannya terbatas sehingga sifat pribadinya dapat terjaga. Contoh : Handy-talky.
d) Komunikasi radio antar penduduk / citizen band
Hubungan komunikasi bersifat pribadi, jangkauannya terbatas dan kerahasiaan tidak terjamin karena semua pesawat penerima sistem komunikasi dapat menerima informasi yang disampaikan. Contoh : RAPI, Intercom.
e) Komunikasi radio panggil / paging system
Digunakan untuk memanggil penerima yang merupakan pelanggan dari pengirim, jarak jangkauannya terbatas. Contoh : Pager f. Komunikasi telpon Bersifat pribadi murni / niaga, jumlah informasi yang disampaikan tidak terbatas, kerahasian terjaga, jarak jangkauannya paling luas. Menggunakan manajemen pertukaran. Contoh : Telephone dial.
f) Komunikasi telepon
Bersifat pribadi murni / niaga, jumlah informasi yang disampaikan tidak terbatas, kerahasian terjaga, jarak jangkauannya paling luas. Contoh : Handphone.
B. Hambatan dalam Melakukan Komunikasi Suara
Hambatan dalam melakukan komunikasi suara, antara lain :
a) Suara yang tidak dapat diterima dengan baik karena pengaruh sinyal.
b) Suara menjadi berbeda.
C. Ciri – Ciri Komunikasi Suara
1. Hanya bisa ditangkap oleh indra pendengar
2. Bersifat verbal (langsung)
3. Tidak adanya visualisasi
4. Adanya media penghantar suara
5. Dapat dilakukan hanya pada jarak tertentu
6. Dapat dimengerti
7. Memiliki frekuensi
8. Digunakan untuk menyampaikan informasi
9. Informasi yang dikirim dapat diterima
D. Syarat Komunikasi Suara
1. Pengirim (Tranceiver)
Pihak yang mengirimkan informasi, misalnya pesawat telepon, telex, terminal, dan lain-lain. Tugasnya adalah membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada media transmisi.
2. Media Transmisi
Media yang digunakan untuk menyalurkan (mengirimkan) ketempat tujuan (penerima), misalnya saluran fisik (kabel), udara dan cahaya.
3. Penerima (Receiver)
Pihak yang menerima informasi, misalnya pesawat telepon, telex, terminal, dan lain-lain. Tugasnya adalah menerima berita atau informasi yang dikirimkan oleh pengirim berita.

Senin, 19 April 2021

Jenis Jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer secara umum adalah hubungan antara dua atau lebih sistem komputer melalui media komunikasi untuk melakukan komunikasi data satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer sendiri terdiri dari beberapa jenis. Dari jaringan yang sederhana sampai jaringan yang mencakup secara luas.


Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan ruang lingkupnya adalah sebagai berikut :

1. PAN (Personal Area Network)

PAN adalah singkatan dari Personal Area Network. Jaringan komputer PAN adalah hubungan antara dua atau lebih sistem komputer yang berjarak tidak terlalu jauh. Biasanya Jenis jaringan yang satu ini hanya berjarak 4 sampai 6 meter saja. Jenis jaringan ini sangat sering kita gunakan. contohnya menghubungkan hp dengan komputer.

Media yang digunakan pada jenis jaringan PAN ini sering kita gunakan seperti kabel data, bluetooth, wifi, dan sebagainya.


2. LAN (Lokal Area Network)

LAN adalah singkatan dari Lokal Area Network adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil.


3. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN singkatan dari Metropolitan Area Network. Jenis jaringan komputer MAN ini adalah suatu jaringan komputer dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi yang menghubungkan suatu lokasi seperti sekolah, kampus, perkantoran dan pemerintahan. Sebenarnya jaringan MAN ini adalah gabungan dari beberapa jaringan LAN. Jangkauan dari jaringan MAN ini bisa mencapai 10 - 50 kilo meter.


4. WAN (Wide Area Network)


WAN singkatan dari Wide Area Network. WAN adalah jenis jaringan komputer yang mencakup area yang cukup besar. contohnya adalah jaringan yang menghubungkan suatu wilayah atau suatu negara dengan negara lainnya.

Pengertian Jaringan Komputer

 

1. Pengertian Jaringan Komputer



Pengertian dari Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, ataupun perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan node. Dalam sebuah jaringan komputer dapat mempunyai dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

Pengertian yang kedua, Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program – program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.


2. Sejarah Jaringan Komputer

Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.

Pada tahun 1950 terciptalah super komputer dengan ukuran besar, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.



Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.


3.  Manfaat Jaringan Komputer

1.   Sharing resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

2.   Media Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.

3.   Integrasi Data
Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Dengan demikian maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

4.   Pengembangan dan Pemeliharaan
Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, karena setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu dapat digunakan secara bersama – sama. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.

5.   Keamanan Data
Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6.   Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.

4. Keuntungan Menggunakan Jaringan Komputer :

•         Mengakses data dari komputer lain
•         Dapat disimpan atau di copy ke beberapa komputer lain sebagai strategi back-up data, dll.

Senin, 15 Februari 2021

Internet of Things [IoT] Home Gateway

 


Topologi

Alat dan Bahan
Smartphone
Home Gateway
Fan
Light
Window

Setting pada smartphone pada menu Config pilih Wireless0 kemudian isi nama SSID



Setting IoT Pilih perangkat yang akan di seting Klik Tombol Anvanced


Pilih Menu I/O Config Pada network Adapter ganti menjadi PT-IOT-NM-1W


Pada menu Config IoT Server pilih Home Gateway


Lakukan seting diatas kesemua perangkat IoT

Untuk menguji perangkat buka Smartphone pilih menu dekstop kemudian Klik IoT Monitor


Klik Tombol Login


Semua perangkat yang terhubung dengan Home Gateway akan terlihat