IKLAN

Online Based Media Learning

Rabu, 12 Maret 2025

Perkembangan Teknologi Pengalamatan pada Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

A. Pengalamatan IP V4

Pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba untuk membahas mengenai IP Address. Dimana IP ini merupakan alamat Spesifik yang digunakan untuk menentukan alamat spesifik suatu host pada suatu jaringan. Untuk diketahui bahwa IP Address ini merupakan alamat software, bukan alamat hardware.

Ada beberapa pembagian Class alamat IP pada jaringan. Yaitu Class A, B,C,D,dan E. tapi pada pembahasan kali ini, saya tidak akan membahas tentang alamat IP Class D dan E, karena biasa digunakan untuk penelitian dan multicast. Saya hanya akan membahas mengenai alamat IP Class A,B dan C yang biasa digunakan dalam mengelola suatu jaringan. seblum kita membahas lebih jauh tentang pembagian Class, ada beberapa hal yang harus kita pahami dulu dalam pemahaman masalah IP, Karena kita tidak akan lepas dari ini semua, yaitu antara lain :
  • bit, merupakan angka yang hanya terdiri dari 2 digit, yaitu 1 dan 0
  • byte, merupakan pernyataan yang mewakili 8 bit, yaitu 1 byte = 8 bit
  • octet, terdiri dari 8 bit, sama seperti byte, dapat juga ditukar antara penggunaan katanya antara byte dan octet
  • Network Address, merupakan alamat yang menunjukan Network tersebut
  • Host Address, merupakan alamat yang menunjukan Host Tersebut dalam sebuah Network
Beberapa istilah di atas, nantinya akan kita jumpai dalam pembahasan yang akan saya bahas pada pembahasan kali ini.

Dalam IPv4, jumlah alamat IP adalah sebanyak 32 bit atau 4 byte, yang masing-masing byte terdiri dari 8 bit, sehingga dapat dituliskan seperti contoh berikut :




  • dalam binner : 01000000.00001010.00000110.00000110
  • dalam decimal : 64.10.6.6
  • dalam hexa : 40.0A.06.06
Jika kita lihat dari contoh di atas, maka penulisannya adalah memiliki pola :

x.x.x.x

Jadi skali lagi bahwa IP Address terdiri dari 4 byte yang masing-masing byte terdiri dari 8 bit. Sekarang kita akan membahas mengenai pembagian class pada IP Address , pembagian class pada IP Address antara lain :

Class A

Dalam IP class A, terdapat ketentuan yang harus kita perhatikan, yaitu bahwa nilai digit pertama binner pada byte pertama harus harus off atau O, sehingga dapat dituliskan bahwa range alamt IP Class A yaitu :

00000000 = 0
s/d
01111111 = 127

dimana Penentuan Network Address dan Host Address pada IP Class A adalah :

N.H.H.H
Ket:
N = Network Address
H = Host Address

sehingga untuk mengetahui IP yang sah yang dapat digunakan dalam jaringan yaitu IP yang berada di antara NETWORK ADDRESS dan BROADCAST, adalah seperti contoh IP berikut ;

10.0.0.0 (merupakan Network Address)
10.255.255.255 (merupakan Alamat Broadcast)
255.0.0.0(subnet mask)

IP yang sah yang dapat digunakan yaitu mulai dari :

10.0.0.1
s/d
10.255.255.254

IP Class A ini cocok untuk digunakan dalam Network yang sangat sedikit yang memiliki banyak Host.

Class B

Dalam IP class B, terdapat ketentuan yang harus kita perhatikan, yaitu bahwa nilai digit pertama binner pada byte pertama harus harus ON atau 1, dan nilai digit kedua binner pada byte pertama hasur OFF atau 0, sehingga dapat dituliskan bahwa range alamt IP Class B yaitu :

10000000 = 128
s/d
10111111 = 191

dimana Penentuan Network Address dan Host Address pada IP Class A adalah :

N.N.H.H
Ket:
N = Network Address
H = Host Address

sehingga untuk mengetahui IP yang sah yang dapat digunakan dalam jaringan yaitu IP yang berada di antara NETWORK ADDRESS dan BROADCAST, adalah seperti contoh IP berikut ;

130.100.0.0 (merupakan Network Address)
130.100.255.255 (merupakan Alamat Broadcast)
255.255.0.0(subnet mask)

IP yang sah yang dapat digunakan yaitu mulai dari :

130.100.0.1
s/d
130.100.255.254

Class C

Dalam IP class C, terdapat ketentuan yang harus kita perhatikan, yaitu bahwa nilai 2 digit pertama binner pada byte pertama harus harus ON atau 1, dan nilai digit ketiga binner pada byte pertama hasur OFF atau 0, sehingga dapat dituliskan bahwa range alamt IP Class C yaitu :

11000000 = 192
s/d
11011111 = 223

dimana Penentuan Network Address dan Host Address pada IP Class A adalah :

N.N.N.H
Ket:
N = Network Address
H = Host Address

sehingga untuk mengetahui IP yang sah yang dapat digunakan dalam jaringan yaitu IP yang berada di antara NETWORK ADDRESS dan BROADCAST, adalah seperti contoh IP berikut ;

200.200.200.0 (merupakan Network Address)
200.200.200.255 (merupakan Alamat Broadcast)
255.255.255.0 (subnet mask)

IP yang sah yang dapat digunakan yaitu mulai dari :

200.200.200.1
s/d
200.200.200.254

Alamat IP Class C ini biasa digunakan untuk jaringan yang memiliki host yang sedikit.

Konversi IP Address

Desimal ke Biner

Lakukan konversi IPv4: 192.168.10.15 ke bentuk biner.

128

64

32

16

8

4

2

1

 

 

 

 

 

 

 

 


192 : 2 = 96 Sisa 0
96 : 2 = 48 sisa 0
48 : 2 = 24 sisa 0
24 : 2 = 12 sisa 0
12 : 2 = 6 sisa 0
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 1 sisa 1

192 = 11000000

168 : 2 = 84 sisa 0
84: 2 = 42 sisa 0
42: 2 = 21 sisa 0
21: 2 = 10 sisa 1
10 : 2 = 5 sisa 1
5 : 2 = 2 sisa 1
2 : 2 = 1 sisa 0

168 = 10111000

Biner ke Desimal

Lakukan konversi IPv4: 11001011.00111101.00001010.00100101 ke bentuk desimal

11001011= 203

128

64

32

16

8

4

2

1

 1

 1

 0

0

 1

 0

 1

 1


128+64+8+2+1 = 203

B. Pengalamatan IP V6

IPv6 (Internet Protocol version 6) adalah versi IP address yang menggunakan sistem 128 bit dengan kombinasi angka dan huruf, seperti 2001:cdba:0000:0000:0000:0000:3257:9652. Rangkaian ini juga bisa ditulis menjadi lebih singkat menjadi 2001:cdba::3257:9652.

Jenis alamat IP ini dirancang untuk menggantikan IPv4, dan memiliki jumlah kombinasi yang sangat banyak, yaitu hingga 340 triliun triliun triliun

Sementara itu, IPv4 hanya mampu menyediakan 4,29 miliar IP address. Dengan adanya IPv6, kebutuhan IP address di masa depan bisa terpenuhi tanpa khawatir kehabisan kombinasi angka.

Selain menyediakan kombinasi alamat IP yang hampir tak terbatas, IPv6 juga dirancang dengan fitur-fitur canggih seperti efisiensi routing, keamanan yang lebih baik, dan dukungan untuk teknologi modern seperti IoT dan 5G.

Meski begitu, penggunaan IPv6 masih terhitung lambat. Saat ini, baru sekitar 43% pengguna di dunia yang beralih ke IPv6, sementara sisanya masih menggunakan IPv4.

Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang masih dirasa menjadi kekurangan IPv6 di samping berbagai kelebihannya.

Kelebihan dan kekurangan IPv6

IPv6 memiliki berbagai keunggulan yang menjadikannya lebih canggih daripada IPv4. Meski begitu, ada juga beberapa kekurangannya yang menyebabkan jenis alamat IP ini masih jarang digunakan.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan IPv6 dibandingkan dengan IPv4:

Kelebihan IPv6
  • Lebih cepat. IPv6 tidak bergantung pada NAT (Network Address Translation) sehingga proses transfer data bisa lebih cepat.
  • Lebih efektif. Routing table pada IPv6 lebih kecil dibandingkan dengan IPv4, membuat proses routing menjadi lebih efisien dan terstruktur.
  • Lebih aman. Alamat IP ini dilengkapi fitur enkripsi bawaan dan perlindungan terhadap serangan ke ARP (Address Resolution Protocol) yang meningkatkan keamanan saat bertukar data.
  • Hemat bandwidth. IPv6 mendukung multicast, memfasilitasi pengiriman data ke banyak tujuan sekaligus tanpa boros bandwidth.
  • Mudah dikonfigurasi. Proses konfigurasi dilakukan secara otomatis sehingga lebih praktis dibandingkan dengan IPv4.
  • Cocok untuk perangkat seluler. Koneksi ke perangkat seluler lebih cepat karena tidak perlu melewati NAT, yang biasanya memperlambat waktu respons.
Kekurangan IPv6

  • Kompatibilitas belum optimal. Banyak perangkat dan jaringan yang masih menggunakan IPv4 sehingga dukungan untuk IPv6 belum sepenuhnya merata.
  • Peralihan yang lambat. Meski sudah diperkenalkan sejak 1995, penggunaan IPv6 belum mencapai separuh dari keseluruhan perangkat dan jaringan global.
Jadi, IPv6 memang memiliki banyak keunggulan yang membuatnya lebih baik untuk kebutuhan internet modern. Namun, IPv4 saat ini masih mendominasi karena belum banyak infrastruktur global yang mendukung IPv6.

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR YANG BAIK